Terungkap! Perusahaan di Balik Rencana RI Impor Gula

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 March 2020 15:23
Pemerintah sudah memberi sinyal akan membuka kran impor gula.
Foto: Detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI mengajukan kuota impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 250 ribu ton kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag). Namun hingga saat ini Kemendag belum memberikan kepastian berapa jumlah impor yang disetujui untuk BUMN perkebunan gula ini.

Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan permintaan impor ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan gula di dalam negeri yang sudah terjadi dan memenuhi permintaan untuk puasa dan lebaran April-Mei 2020.

"Kita [ajukan] sekitar 250 ribu ton. Jadi, kasus gula itu memang agak langka di pasaran, bukan berarti nggak ada, itu ada. Harga masih normal. Tapi spekulasi berita izin belum keluar, membuat pedagang itu terus ya biasalah Indonesia, jadi nggak usah panik karena gula ada," kata Eko di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3/2020).



Dia memaparkan, ketersediaan stok gula di RNI masih cukup untuk cadangan dan melakukan operasi pasar. Namun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan mulai bulan depan sehingga dirasa perlu melakukan impor gula.

"Jadi untuk antisipasi itu makanya RNI dan Bulog mengajukan impor, karena kita BUMN pasti bertanggung jawab dengan operasi pasar kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi, yang mengatur kemendag jadi kita tunggu aja," katanya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto telah mengeluarkan izin impor untuk kebutuhan gula kristal putih (GKP) sebanyak 438.800 ton.

"Izin impor yang dikeluarkan gula kristal putih telah diterbitkan 438.800 ton hingga Mei 2020," kata Agus di kantor Kemendag, Selasa (3/3).

India menjadi pemasok gula impor mentah yang akan diolah jadi GKP di dalam negeri. Keputusan pemerintah mengimpor gula karena pertimbangan stok yang masih kurang dan stabilisasi harga di dalam negeri jelang puasa dan lebaran.

Harga gula di awal tahun ini memang tidak jinak menyusul berakhirnya musim giling. Di sisi lain produksi GKP domestik hanya sekitar 2,2 juta ton, sedangkan kebutuhan ditaksir 2,8 juta ton. Ada kekurangan kebutuhan GKP sekitar 600 ribu ton.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Harga Gula Mahal? Gampang, Impor Saja Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular