Internasional

Batal Jadi Presiden, Bloomberg 'Drop Out' dari Pemilu AS

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
05 March 2020 06:35
Langkah Bloomberg untuk jadi presiden terhenti.
Foto: Michael Bloomberg pemilik sekaligus pendiri perusahaan media penyaji data ekonomi, Bloomberg (REUTERS/Carlos Jasso)
Jakarta, CNBC Indonesia - Taipan media AS Michael 'Mike' Bloomberg keluar dari pemilihan presiden AS dari Partai Demokrat. Ia akhirnya mendukung kandidat Joe Biden, yang kini unggul dalam polling suara "Super Tuesday".

"Tiga bulan lalu, saya masuk ke pertandingan untuk mengalahkan Donald Trump," ujarnya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip AFP, Rabu (4/3/2020) malam.



"Hari ini, saya meninggalkan perlombaan dengan alasan yang sama untuk mengalahkan Donald Trump - karena jelas (sekarang) bagi saya, bahwa bertahan akan membuat pencapaian tujuan menjadi sulit."

Mantan wali kota di Newa York itu sebenarnya sudah menghabiskan US$ 500 juta untuk kampanye sejauh ini. Tetapi, ia gagal memenangkan suara di salah satu dari 14 negara bagian dalam pemilihan awal bagi kandidat Demokrat tersebut.

Dalam "Super Tuesday", kandidat dari Demokrat mengerucut menjadi Joe Biden dan Bernie Sanders. Biden yang mantan wakil presiden saat Barrack Obama menjabat mendapat kemenangan tipis atas Sanders, yang dulu pernah mencalonkan diri sebagai presiden, sebelum akhirnya digagalkan Hillary Clinton.



Hal ini mengundang komentar dari Presiden AS Donal Trump. "Mini Mike Bloomberg baru saja 'keluar' dari perebutan presiden," tulis Turmp.

"Aku bisa mengatakan padanya bahwa sejak dulu dia tidak memiliki apa yang diperlukan (untuk menjadi presiden), dan dia akan menyelamatkan satu miliar dolar-nya sendiri, biaya sebenarnya."

"Sekarang dia akan menuangkan uangnya ke dalam kampanye Sleepy Joe (Bidden). berharap untuk menyelamatkan muka. Itu tak akan banyak bermanfaat!."

Bloomberg berusia 78 tahun. Dari seluruh negara bagian, ia hanya memperoleh kemenangan di Samoa Amerika, sebuah wilayah kecil di Pasifik.

Sebelumnya, ia banjir kritik karena penampilannya dalam debat kandidat dua minggu lalu di Nevada. Ia pun harus berjuang di tengah kontroversi kebijakannya dahulu saat menjabat sebagai wali kota, yang dianggap mendiskriminasikan minoritas.

Pemilu Presiden AS akan digelar November 2020 nanti.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Sebut Trump Ancaman, Michael Bloomberg Nyalon Presiden AS?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular