
Kemenkes: 2 Orang Positif Corona, 10 Sedang Didalami
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 March 2020 21:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat telah melakukan pemeriksaan terhadap 446 spesimen terkait virus corona (Covid-19). Dari jumlah tersebut, 2 orang telah dinyatakan positif.
"Total kita sudah periksa 446 spesimen, 2 udah jelas positif, 10 kita coba dalami lagi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto di kantor Kemenkes, Rabu (4/3/20).
Mayoritas spesimen merupakan kiriman dari 48 rumah sakit di 23 provinsi. Adapun spesimen lainnya merupakan WNI ABK Diamond Princess dan World Dream.
"Untuk yang kapal, saya pikir yang clear Dream World negatif semua. Nggak ada masalah. Diamond Princess dari 69, sebanyak 68 sudah clear negatif. Satu masih kita tahan karena kita akan konfirmasi lagi," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan spesimen tidak diorientasikan untuk pengobatan. Dikatakan, seperti yang sudah dipahami bersama bahwa kasus ini belum ada obatnya.
"Lebih cenderung bagi faktor kesehatan masyarakat karena dia akan jadi kontak untuk masyarakat yang lain. Bukan kalau positif obatnya ini, negatif obatnya itu. Karena obatnya belum ada," katanya.
"Kalau dia negatif kita tidak terlalu khawatir di subclasternya. Seandainya dia positif kita kejar subclasternya jangan-jangan sudah nular lagi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
"Total kita sudah periksa 446 spesimen, 2 udah jelas positif, 10 kita coba dalami lagi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto di kantor Kemenkes, Rabu (4/3/20).
Mayoritas spesimen merupakan kiriman dari 48 rumah sakit di 23 provinsi. Adapun spesimen lainnya merupakan WNI ABK Diamond Princess dan World Dream.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan spesimen tidak diorientasikan untuk pengobatan. Dikatakan, seperti yang sudah dipahami bersama bahwa kasus ini belum ada obatnya.
"Lebih cenderung bagi faktor kesehatan masyarakat karena dia akan jadi kontak untuk masyarakat yang lain. Bukan kalau positif obatnya ini, negatif obatnya itu. Karena obatnya belum ada," katanya.
"Kalau dia negatif kita tidak terlalu khawatir di subclasternya. Seandainya dia positif kita kejar subclasternya jangan-jangan sudah nular lagi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular