RI Positif Corona, 70% Kamar Hotel di Bali Kosong
04 March 2020 18:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona di berbagai belahan dunia berdampak pada sektor pariwisata Bali. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyebut, penurunan wisatawan secara tahunan mencapai 50%.
"Penurunan rata-rata semuanya 50% secara year on year. Bulan yang sama tahun lalu dibandingkan bulan yang sama tahun ini penurunannya 50%. Februari misalnya kita (tingkat keterisian/okupansi hotel di Bali) ada pada posisi 65%. Sekarang menurun 50% dari 65% itu jadi tinggal 30-35% okupansinya (65-70% kosong)," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/20).
Salah satu pendorong penurunan kunjungan wisatawan di Bali adalah penutup rute penerbangan dari dan menuju China. Dia menyebut, market share wisatawan di Bali dari China mencapai 18%.
Namun, kehilangan pasar dari China tersebut pada akhirnya disusul juga dengan penurunan kunjungan wisatawan dari negara-negara lain.
"Dengan kondisi saat ini itu kelihatannya tidak hanya Tiongkok, negara-negara lain juga menahan diri. Sekarang kan Korea juga yang merupakan potential market kita kena masalah. Singapura yang jadi hub kita juga kena masalah," keluhnya.
Dikatakan, selama ini rata-rata kunjungan wisatawan asing di Bali mencapai 6 juta kunjungan per tahun. Dengan adanya wabah corona, kini angka itu sulit dicapai.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sudah terjadi 40.000 pembatalan kamar hotel dengan total nilai kerugian sebesar Rp 1 triliun menyusul wabah corona di dunia. Tak hanya itu, wisatawan dari Vietnam dan Thailand juga terjadi penurunan drastis. Di Bali, fenomena anjuran cuti bagi karyawan hotel juga terjadi.
(hoi/hoi)
"Penurunan rata-rata semuanya 50% secara year on year. Bulan yang sama tahun lalu dibandingkan bulan yang sama tahun ini penurunannya 50%. Februari misalnya kita (tingkat keterisian/okupansi hotel di Bali) ada pada posisi 65%. Sekarang menurun 50% dari 65% itu jadi tinggal 30-35% okupansinya (65-70% kosong)," kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/20).
Salah satu pendorong penurunan kunjungan wisatawan di Bali adalah penutup rute penerbangan dari dan menuju China. Dia menyebut, market share wisatawan di Bali dari China mencapai 18%.
Namun, kehilangan pasar dari China tersebut pada akhirnya disusul juga dengan penurunan kunjungan wisatawan dari negara-negara lain.
"Dengan kondisi saat ini itu kelihatannya tidak hanya Tiongkok, negara-negara lain juga menahan diri. Sekarang kan Korea juga yang merupakan potential market kita kena masalah. Singapura yang jadi hub kita juga kena masalah," keluhnya.
Dikatakan, selama ini rata-rata kunjungan wisatawan asing di Bali mencapai 6 juta kunjungan per tahun. Dengan adanya wabah corona, kini angka itu sulit dicapai.
Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sudah terjadi 40.000 pembatalan kamar hotel dengan total nilai kerugian sebesar Rp 1 triliun menyusul wabah corona di dunia. Tak hanya itu, wisatawan dari Vietnam dan Thailand juga terjadi penurunan drastis. Di Bali, fenomena anjuran cuti bagi karyawan hotel juga terjadi.
Artikel Selanjutnya
Alert! Selandia Baru Konfirmasi Corona, Korban Sempat ke Bali
(hoi/hoi)