Internasional
Heboh Abe Batuk-batuk saat Pidato di Parlemen, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjadi sorotan pada saat saat menyampaikan pidato di depan parlemen, Selasa (3/3/2020). Namun kali ini, bukan hanya apa yang disampaikannya yang menjadi perhatian, tapi juga kondisinya.
Sebagaimana dilaporkan China Daily, Rabu, PM Abe terlihat batuk beberapa kali di tengah pidatonya. Hal itu menarik perhatian berlebihan lantaran saat ini Jepang merupakan salah satu negara yang sedang dilanda wabah virus corona yang mematikan asal Wuhan, China.
Terlebih lagi, dalam video yang diposting media China itu di twitter, Abe terlihat menutup mulut dengan telapak tangannya saat batuk. Hal ini pun menuai kritik dari pengguna internet (netizen).
"Anda seharusnya batuk ke balik siku, bukan ke tangan! Ini menjelaskan segalanya," tulis @courtneyablisss.
Bahkan, salah satu pengguna internet menyarankan Abe untuk dites untuk mengetahui apakah dirinya terjangkit corona atau tidak, mengingat virus ini memunculkan gejala seperti flu dan batuk pada orang yang dijangkitinya.
"Dia harus dites," tulis akun @Crystalfaf.
Terlepas dari kondisinya, dalam kesempatan itu Abe menyampaikan bahwa pemerintah Jepang siap untuk mengimplementasikan kebijakan stimulus fiskal untuk mendongkrak ekonomi negara dari efek merugikan yang dibawa COVID-19.
Hal itu diumumkan saat jumlah pasien terinfeksi COVID-19 di negara it uterus meningkat. Per Rabu ini jumlahnya telah mencapai 293 kasus, menjadikan Jepang negara terparah kelima yang terdampak corona. Sementara itu, jumlah kematian akibat wabah mirip SARS ini di Negeri Sakura sebanyak enam orang.
"Kami sudah mengumpulkan paket pendanaan untuk mengatasi berbagai risiko," kata Abe. "Kami akan meneliti dengan cermat dampak coronavirus di ekonomi global dan Jepang. Jika langkah lebih lanjut dianggap perlu, kami akan mengambil tindakan tanpa ragu-ragu,"
Pemerintah Jepang diperkirakan akan mengimplementasikan paket pendanaan fiskal senilai US$ 2,5 miliar (sekitar RP 35 triliun), menurut Daily Forex. Dana itu diambil dari cadangan fiskal tahun 2019.
"Kami akan memutuskan apakah kami akan menggunakan seluruh dana ketika kami merampungkan detail mengenai paket pendanaan pada 10 Maret. Kami ingin membuat ini sebermanfaan mungkin," tambah Abe.
Sebelumnya pada Sabtu, Abe juga menyampaikan pidato mengenai perjuangan melawan corona. Dalam kesempatan yang disiarkan di televisi itu, ia meminta seluruh warga dan pemerintah Jepang bersatu menangani wabah.
"Terus terang, tidak mungkin untuk menaklukkan pertarungan ini hanya dengan kekuatan pemerintah," kata Abe dengan tatapan tegas dan suara meyakinkan, menurut laporan Japan Times.
"Kita harus setuju bahwa pertempuran yang sedang berlangsung sangat kritis dan keras. Kami sadar bahwa kami menyebabkan masalah bagi rakyat Jepang tetapi kami juga dengan rendah hati meminta kerja sama dari setiap orang."
Bukan XI Jinping, Kali Ini Shinzo Abe 'Hilang' karena Corona?
(res)