
Internasional
Bukan XI Jinping, Kali Ini Shinzo Abe 'Hilang' karena Corona?
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
26 February 2020 08:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan Perdana MenteriĀ Jepang Shinzo Abe kini dipertanyakan para kritikus. Pasalnya, ia jarang terlihat di tengah publik, kala negeri itu tengah berjuang menghadapi virus corona baru dari Wuhan, China.
"Abe, 65 tahun, merupakan PM terlama Jepang. (Tapi) Ia telah gagal untuk mengambil alih kepemimpinan sebagai wajah publik untuk merespon virus (corona)," kata kritikus sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (25/2/2020).
Keraguan pada Abe muncul setelah sebagian besar upaya membendung corona ditanggung menteri kesehatannya. Menteri Kesehatan Jepang saat ini adalah Katsunobu Kato.
Bahkan ini mengancam elektabilitas dirinya. Dukungan terhadap Abe, kata Reuters, menurun berdasarkan survey yang dilakukan di sebuah surat kabar setempat.
"Di mana kepemimpinannya?," tanya seorang pengamat politik Jepang dari Universitas Columbia AS Gerry Curtis.
"Bahkan sekarang, dia tidak di luar sana, tidak berbicara dengan publik dan memobilisasi orang."
Dari lama Twitter, kritik ke Abe juga muncul. Publik terpecah karena respons pemerintah terhadap penyakit ini.
"Meskipun kecemasan orang-orang semakin meningkat setiap hari, dia (Abe) belum mengadakan konferensi pers yang tepat," tulis seorang pengguna Twitter @yumidesu.
"Dengan kata lain, jika lebih sering muncul, hanya citra buruk yang akan tersisa. Jadi untuk menghindari itu, dia muncul semakin sedikit di depan publik."
Berdasarkan data arcGis per Selasa malam pukul 21.00 WIB, corona di Jepang menjangkiti 160 orang. Ada satu orang meninggal dan 22 orang sembuh.
Pemerintah sebenarnya meluncurkan langkah-langkah baru untuk memperlambat laju infeksi dan kematian. Di antaranya bekerja online dari rumah dan meminta penyelenggaraan acara dilakukan dengan matang.
Sementara itu, Jepang sendiri telah menuai banyak kritik karena penanganananya pada wabah corona di kapal pesiar AS, Diamond Princess. Kapal tersebut terkena corona di kawasan perairan internasional dan berlabuh di Yokohama, Jepang, untuk mendapat penanganan.
Setidaknya 691 orang terinfeksi. Hingga saat ini ada empat orang tewas di kapal yang dikarantina sejak 3 Februari itu.
Sebelumnya, Abe sempat terganjal skandal baru-baru ini. Ia dikecam banyak kelompok karena mengundang para pendukungnya ke sebuah pesta mahal untuk melihat bunga Sakura.
Akibatnya survei menunjukkan dukungan untuk pemerintahannya turun 8,4 poin menjadi 36,2%. Survei ini dilakukan surat kabar lokal Sankei pada akhir pekan kemarin.
(sef/sef) Next Article Shinzo Abe Sakit & Kemungkinan Mundur, Ini Skenario Jepang
"Abe, 65 tahun, merupakan PM terlama Jepang. (Tapi) Ia telah gagal untuk mengambil alih kepemimpinan sebagai wajah publik untuk merespon virus (corona)," kata kritikus sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (25/2/2020).
"Di mana kepemimpinannya?," tanya seorang pengamat politik Jepang dari Universitas Columbia AS Gerry Curtis.
"Bahkan sekarang, dia tidak di luar sana, tidak berbicara dengan publik dan memobilisasi orang."
Dari lama Twitter, kritik ke Abe juga muncul. Publik terpecah karena respons pemerintah terhadap penyakit ini.
"Meskipun kecemasan orang-orang semakin meningkat setiap hari, dia (Abe) belum mengadakan konferensi pers yang tepat," tulis seorang pengguna Twitter @yumidesu.
"Dengan kata lain, jika lebih sering muncul, hanya citra buruk yang akan tersisa. Jadi untuk menghindari itu, dia muncul semakin sedikit di depan publik."
Berdasarkan data arcGis per Selasa malam pukul 21.00 WIB, corona di Jepang menjangkiti 160 orang. Ada satu orang meninggal dan 22 orang sembuh.
Pemerintah sebenarnya meluncurkan langkah-langkah baru untuk memperlambat laju infeksi dan kematian. Di antaranya bekerja online dari rumah dan meminta penyelenggaraan acara dilakukan dengan matang.
Sementara itu, Jepang sendiri telah menuai banyak kritik karena penanganananya pada wabah corona di kapal pesiar AS, Diamond Princess. Kapal tersebut terkena corona di kawasan perairan internasional dan berlabuh di Yokohama, Jepang, untuk mendapat penanganan.
Setidaknya 691 orang terinfeksi. Hingga saat ini ada empat orang tewas di kapal yang dikarantina sejak 3 Februari itu.
Sebelumnya, Abe sempat terganjal skandal baru-baru ini. Ia dikecam banyak kelompok karena mengundang para pendukungnya ke sebuah pesta mahal untuk melihat bunga Sakura.
Akibatnya survei menunjukkan dukungan untuk pemerintahannya turun 8,4 poin menjadi 36,2%. Survei ini dilakukan surat kabar lokal Sankei pada akhir pekan kemarin.
(sef/sef) Next Article Shinzo Abe Sakit & Kemungkinan Mundur, Ini Skenario Jepang
Most Popular