'PM Shinzo Abe adalah Sosok yang Berintegritas & Bijaksana'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 August 2020 19:45
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (AP/Hiro Komae)
Foto: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (AP/Hiro Komae)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar pengunduran diri Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hari ini menuai tanggapan dari sejumlah kalangan. Tidak hanya dari dalam negeri melainkan dari mancanegara.

Seperti diketahui, Abe, yang kini berusia 65 tahun, mengidap penyakit kronis yang disebut kolitis ulseratif (ulcerative colitis) atau radang usus kronis sejak masa remaja. Situasi penyakit yang semakin gawat membuat Abe mengundurkan diri.

Berikut adalah testimoni sejumlah pemimpin dunia hingga pebisnis global terkait kepemimpinan Abe sebagai mana dilaporkan Reuters:

Perdana Menteri Australia Scott John Morrison
"Perdana Menteri Abe adalah pria yang memiliki integritas dan kebijaksanaan. Dia telah menjadi negarawan senior di kawasan kita dan di seluruh dunia, promotor kuat perdagangan terbuka dan diplomat internasional yang luar biasa untuk Jepang," kata Morrison.

"Dia telah mengadvokasi kemakmuran dan stabilitas kawasan, membawa kepemimpinannya sebagai negarawan berpengalaman tingkat pertama. Perdana Menteri Abe mengundurkan diri sebagai pemimpin regional setelah memberikan kontribusi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama saat kami menanggapi dampak kesehatan dan ekonomi dari Covid-19."

Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen
"Perdana Menteri Abe selalu bersahabat dengan Taiwan, baik tentang kebijakan atau hak dan kepentingan rakyat Taiwan - dia sangat positif. Kami menghargai perasaan ramahnya terhadap Taiwan dan berharap dia sehat selalu," ujar Tsai.

Taiwan's President Tsai Ing-wen delivers a speech during a groundbreaking ceremony for the island's naval submarine factory in Kaohsiung, southern Taiwan, Thursday, May 9, 2019. (AP Photo/Chiang Ying-ying)Foto: Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (AP/Chiang Ying-ying)



Wakil Ketua Federasi Industri Korea, Kwong Tae-Shin
"Presiden Moon Jae-in dan Abe tidak memiliki hubungan pribadi yang baik. Hal itu berkontribusi pada hubungan bilateral yang merugikan. Ketika seorang pemimpin baru menjabat di Jepang, ia dapat memberikan momentum untuk meningkatkan hubungan bilateral," kata Kwong.

"Kedua negara mengakui bahwa konflik diplomatik dan perdagangan yang tidak perlu tidak akan membantu satu sama lain pada saat pandemi Covid-19. Sebab hal itu semakin menambah kesulitan perdagangan dan kegiatan bisnis secara global."

CEO Kamar Dagang dan Industri Jerman di Jepang, Marcus Schürmann
"Dia (Abe) melakukan banyak hal baik sehubungan dengan fakta bahwa dia adalah salah satu promotor utama multilateralisme dan perdagangan bebas dan melakukan banyak hal untuk kembali ke Jepang ke panggung dunia. Jepang mendapatkan kembali visibilitas dan pengakuan sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia," ungkap Schürmann.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Shinzo Abe Sakit & Kemungkinan Mundur, Ini Skenario Jepang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular