Jokowi: Corona Ini Sangat Berbeda!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 March 2020 14:03
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi mengakui tantangan 2020 sangat tidak mudah bagi pemerintah. Ia mengakui saat menghadapi perang dagang pada 2019 sudah bikin pusing banyak negara dan Indonesia.
Kini, saat perang dagang belum tuntas, muncul virus corona covid 19, yang menambah sulitnya ekonomi dunia, sulitnya politik global yang menjadikan kondisi ekonomi tidak menentu. Dampak corona, pada penurunan aktivitas ekonomi, melambatnya kinerja diberbagai sektor baik pariwisata, perdagangan, dan investasi termasuk di Indonesia.
"Situasi sangat berbeda karena corona ini sangat berbeda. Sekali lagi saya ingatkan karena corona ini demand rusak, suplai rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi. Investasi yang mau masuk, sudah mau masuk karena corona ngerem. Hati-hati. Konsumsi juga sama, permintaan konsumsi juga sama," kata Jokowi saat Ratas di Istana, Rabu (4/3).
Untuk itu, Jokowi menggarisbawahi kepada para menterinya untuk mempermudah semua proses agar lebih lancar termasuk dalam proses pengadaan kebutuhan barang yang harus impor. Selain banyak negara dalam posisi yang sulit, juga banyak kegiatan produksi berhenti karena corona.
"Artinya apa? Suplainya pasti terhambat. Ada bahan baku kita yang dari China ini sangat gede sekali," katanya.
Jokowi memberikan contoh untuk komponen elektronika yang dipasok ke Indonesia berasal dari Kota Wuhan. Nilai impor komponennya mencapai US$ 10 miliar.
"Hanya barang itu saja. Itu sudah 50% impor Indonesia ada di situ," katanya.
"Di sananya terganggu suplainya. Ya artinya di sini pun kalau kita enggak memberikan kelonggaran juga terganggu. Kalau terganggu artinya nanti harganya pasti naik. Kalau harganya naik pasti nanti larinya inflasi akan naik," seru Jokowi.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Kini, saat perang dagang belum tuntas, muncul virus corona covid 19, yang menambah sulitnya ekonomi dunia, sulitnya politik global yang menjadikan kondisi ekonomi tidak menentu. Dampak corona, pada penurunan aktivitas ekonomi, melambatnya kinerja diberbagai sektor baik pariwisata, perdagangan, dan investasi termasuk di Indonesia.
"Situasi sangat berbeda karena corona ini sangat berbeda. Sekali lagi saya ingatkan karena corona ini demand rusak, suplai rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi. Investasi yang mau masuk, sudah mau masuk karena corona ngerem. Hati-hati. Konsumsi juga sama, permintaan konsumsi juga sama," kata Jokowi saat Ratas di Istana, Rabu (4/3).
Untuk itu, Jokowi menggarisbawahi kepada para menterinya untuk mempermudah semua proses agar lebih lancar termasuk dalam proses pengadaan kebutuhan barang yang harus impor. Selain banyak negara dalam posisi yang sulit, juga banyak kegiatan produksi berhenti karena corona.
"Artinya apa? Suplainya pasti terhambat. Ada bahan baku kita yang dari China ini sangat gede sekali," katanya.
Jokowi memberikan contoh untuk komponen elektronika yang dipasok ke Indonesia berasal dari Kota Wuhan. Nilai impor komponennya mencapai US$ 10 miliar.
"Hanya barang itu saja. Itu sudah 50% impor Indonesia ada di situ," katanya.
"Di sananya terganggu suplainya. Ya artinya di sini pun kalau kita enggak memberikan kelonggaran juga terganggu. Kalau terganggu artinya nanti harganya pasti naik. Kalau harganya naik pasti nanti larinya inflasi akan naik," seru Jokowi.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular