Internasional
Ini Fakta! Sudah 47.000 Orang Sembuh Setelah Positif Corona
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
03 March 2020 12:22
Jakarta, CNBC Indonesia - Penderita virus corona bisa sembuh. Dari data COVID-19 Global Case by John Hopkins CSSE pukul 12:00 WIB, dari 90.935 kasus secara global, ada 47.995 orang yang berhasil disembuhkan.
Angka ini juga lebih banyak dari data yang tewas. Berdasarkan data yang sama, angka korban meninggal sebanyak 3.117.
Hal ini juga ditegaskan badan kesehatan dunia, WHO. Menurut lembaga itu, tingkat kematian karena corona hanya 2-5%.
Tingkat kematian karena virus ini berkisar 2-5%, memang lebih tinggi dari penyakit flu yang angka tingkat kematiannya 0,1%.
Namun, tingkat kematian karena virus ini lebih rendah dari SARS yang angkanya mencapai 9,5% dan membunuh hampir 800 orang di 2002-2003.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghenbreyesus juga meminta semua pihak tidak panik dan bersikap rasional. "Irasional tidak membantu. Kita perlu berurusan dengan fakta," katanya.
Sebelumnya, satu WNI yang dinyatakan terinfeksi corona di Singapura juga sembuh dan keluar dari rumah sakit. Ia dirawat sejak 4 Februari dan dinyatakan sehat lagi pada 18 Februari.
"Pada tanggal 18 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa WNI yang dinyatakan sebagai kasus ke-21 positif COVID-19 di Singapura dari cluster Yong Thai Hang medical shop pada tanggal 4 Februari 2020, telah dinyatakan sembuh dan negatif corona, serta telah dipulangkan dari rumah sakit," ujar otoritas Singapura.
Corona jenis baru ini berasal dari Wuhan, China. Virus ini mulai menyebar sejak akhir Desember 2019.
Per Selasa (3/3/2020) ada 74 negara yang mengonfirmasi kasus corona. Senin kemarin selain RI, ada negara lain yakni Arab Saudi, Portugal, Senegal, Yordania, Tunisia, Maroko, Andora, dan Latvia.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Angka ini juga lebih banyak dari data yang tewas. Berdasarkan data yang sama, angka korban meninggal sebanyak 3.117.
Hal ini juga ditegaskan badan kesehatan dunia, WHO. Menurut lembaga itu, tingkat kematian karena corona hanya 2-5%.
Namun, tingkat kematian karena virus ini lebih rendah dari SARS yang angkanya mencapai 9,5% dan membunuh hampir 800 orang di 2002-2003.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghenbreyesus juga meminta semua pihak tidak panik dan bersikap rasional. "Irasional tidak membantu. Kita perlu berurusan dengan fakta," katanya.
Sebelumnya, satu WNI yang dinyatakan terinfeksi corona di Singapura juga sembuh dan keluar dari rumah sakit. Ia dirawat sejak 4 Februari dan dinyatakan sehat lagi pada 18 Februari.
"Pada tanggal 18 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa WNI yang dinyatakan sebagai kasus ke-21 positif COVID-19 di Singapura dari cluster Yong Thai Hang medical shop pada tanggal 4 Februari 2020, telah dinyatakan sembuh dan negatif corona, serta telah dipulangkan dari rumah sakit," ujar otoritas Singapura.
Corona jenis baru ini berasal dari Wuhan, China. Virus ini mulai menyebar sejak akhir Desember 2019.
Per Selasa (3/3/2020) ada 74 negara yang mengonfirmasi kasus corona. Senin kemarin selain RI, ada negara lain yakni Arab Saudi, Portugal, Senegal, Yordania, Tunisia, Maroko, Andora, dan Latvia.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular