Gegara Corona, Ada yang Bilang Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,8%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 March 2020 09:35
Citi Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI
Foto: Pesawat yang menjemput warga negara China di Bali tiba pada Sabtu siang. (Dok. Angkasa Pura I)
Citi dalam riset terbarunya menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2020 dari 4,9% menjadi 4,8%. Jika ini terjadi, maka akan menjadi laju paling lemah sejak 2009.

 


"Kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat. Kami merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 0,1 poin persentase menjadi 4,8% karena berkurangnya pendapatan dari sektor pariwisata, penurunan ekspor seiring koreksi harga komoditas, dan perlambatan sektor manufaktur akibat gangguan rantai pasok terutama pada pada kuartal I dan II," sebut Helmi Arman, Ekonom Citi, dalam risetnya.

Pemerintah, lanjut Helmi, memang sudah mengumumkan paket stimulus fiskal untuk membendung dampak virus corona. Namun paket yang berisi subsidi avtur, tambahan anggaran Bantuan Sosial (Bansos), sampai subsidi perumahan itu diperkirakan tidak banyak membantu.

"Dampaknya kira-kira menambah PDB sekitar 0,06%. Apalagi kapasitas fiskal juga terbatas mengingat ada risiko penurunan penerimaan dari ekspor komoditas dan berbagai insentif perpajakan seperti rencana penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan," tulis Helmi.


Dengan keterbatasan di sisi fiskal, Helmi memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan lebih agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter. Citi memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan rekan bakal menurunkan suku bunga acuan dua kali lagi masing-masing 25 basis poin (bps).

"Penurunan suku bunga acuan juga ada batasnya yaitu harus mempertimbangkan perbedaan suku bunga riil dengan negara-negara lainnya. Namun kami melihat selisih suku bunga riil di Indonesia dengan negara-negara berkembang lainnya tetap tinggi meski BI memangkas suku bunga 50 bps lagi sampai akhir tahun," sebut Helmi.

Selain itu, Helmi memperkirakan penurunan suku bunga acuan tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. BI sepertinya akan menempuh langkah ini saat cadangan devisa dan transaksi berjalan (current account) sudah dinilai cukup aman.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular