Corona Bikin Industri RI Minim Bahan Baku, Ini Langkah Jokowi
Ratu Rina, CNBC Indonesia
02 March 2020 15:08
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan rahasia bila industri manufaktur Indonesia sangat ketergantungan oleh bahan baku dari China. Penyebaran virus corona membuat proses produksi dan distribusi China lumpuh, sehingga pasokan bahan baku ke Indonesia terhambat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan penyebaran virus corona membuat produksi industri manufaktur di China turun sangat dalam.
"Jadi kita akan melihat langkah-langkah apa yang kita lakukan untuk bisa mendukung percepatan impor bahan baku yang saat ini dalam posisi sudah menipis di berbagai industri manufaktur," jelas Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Mantan Direktur Bank Dunia ini mengatakan, industri seperti plastik, tekstil, alas kaki, baja, hingga petrokimia di Indonesia banyak bergantung pada pasokan bahan baku dari China.
"Maka, tadi Pak Presiden minta kita semuanya untuk mempermudah impor bahan baku. Jadi 40 persen dari impor kita itu mestinya dibebaskan melakukan pengadaan bahan baku agar mereka tidak terhalang perizinan surat dan lain-lain," ujarnya.
"Pokoknya mereka impor sehingga produksinya tetap bisa berjalan secara baik. Mereka minta restitusinya dipercepat kita akan terus melakukan untuk perbaikan dan percepatan itu. Sehingga poin mengenai bahan baku itu bisa dilakukan. Kita masih akan berkoordinasi terus. Menperin akan bertemu dengan kami dan Mendag untuk lihat peta dari industri manufaktur yang terkena dampak," papar Sri Mulyani.
APBN, ujar Sri Mulyani, akan dijadikan instrumen menjaga stabilitas dan daya tahan sektor keuangan dalam negeri.
"Tentu kita tidak sendirian, makanya kita terus menerus koordinasi dan bersinergi dengan BI, dengan OJK, dan dari sektor riil dengan Bapak Menko Perekonomian," jelas Sri Mulyani.
(wed/wed) Next Article RI Kena Dampak Virus Corona, Pabrik Pakaian Mulai Goyang
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan penyebaran virus corona membuat produksi industri manufaktur di China turun sangat dalam.
"Jadi kita akan melihat langkah-langkah apa yang kita lakukan untuk bisa mendukung percepatan impor bahan baku yang saat ini dalam posisi sudah menipis di berbagai industri manufaktur," jelas Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
"Maka, tadi Pak Presiden minta kita semuanya untuk mempermudah impor bahan baku. Jadi 40 persen dari impor kita itu mestinya dibebaskan melakukan pengadaan bahan baku agar mereka tidak terhalang perizinan surat dan lain-lain," ujarnya.
"Pokoknya mereka impor sehingga produksinya tetap bisa berjalan secara baik. Mereka minta restitusinya dipercepat kita akan terus melakukan untuk perbaikan dan percepatan itu. Sehingga poin mengenai bahan baku itu bisa dilakukan. Kita masih akan berkoordinasi terus. Menperin akan bertemu dengan kami dan Mendag untuk lihat peta dari industri manufaktur yang terkena dampak," papar Sri Mulyani.
APBN, ujar Sri Mulyani, akan dijadikan instrumen menjaga stabilitas dan daya tahan sektor keuangan dalam negeri.
"Tentu kita tidak sendirian, makanya kita terus menerus koordinasi dan bersinergi dengan BI, dengan OJK, dan dari sektor riil dengan Bapak Menko Perekonomian," jelas Sri Mulyani.
(wed/wed) Next Article RI Kena Dampak Virus Corona, Pabrik Pakaian Mulai Goyang
Most Popular