
IHSG Anjlok 1,7% Sri Mulyani Tenang: Jangan Over Reaction
Ratu Rina, CNBC Indonesia
02 March 2020 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona terus terjadi, dan hari ini sudah masuk ke Indonesia dengan dua orang pasien yang terinfeksi. Kondisi ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,7%. Pemerintah tetap tenang.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau pergerakan pasar keuangan dalam negeri. Namun tidak mau panik dan bereaksi berlebihan.
"Kita juga tidak melakukan over reaction tapi kita mengamati secara detil teliti dan mengamati semua langkah-langkah, sehingga jangan sampai pergerakan market itu akan disalahgunakan oleh siapa saja untuk mengambil keuntungan sesaat," jelas Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Sri Mulyani mengatakan, stabilitas pasar keuangan dalam negeri akan terus dilakukan dengan berbagai instrumen dari sektor fiskal, moneter, keuangan.
"Kita melakukan, OJK melakukan, BI melakukan. Kami melakukan entah itu di pasar saham, pasar SBN (surat berharga negara), ataupun nilai tukar. Masing-masing kita punya instrumen intervensi," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Bank Dunia ini mengakui, dampak penyebaran virus corona dari wilayah Hubei, China ini akan memengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Industri manufaktur dalam negeri, yang bahan bakunya mayoritas dari China, akan terganggu proses produksinya,
"Kita mengantisipasi pengaruhnya ini akan mempengaruhi baik dari sisi permintaan maupun sisi supply," imbuhnya.
(wed/wed) Next Article Waduh, IHSG Dibuka Merah Membara & Drop Hingga 2%
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau pergerakan pasar keuangan dalam negeri. Namun tidak mau panik dan bereaksi berlebihan.
"Kita juga tidak melakukan over reaction tapi kita mengamati secara detil teliti dan mengamati semua langkah-langkah, sehingga jangan sampai pergerakan market itu akan disalahgunakan oleh siapa saja untuk mengambil keuntungan sesaat," jelas Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).
"Kita melakukan, OJK melakukan, BI melakukan. Kami melakukan entah itu di pasar saham, pasar SBN (surat berharga negara), ataupun nilai tukar. Masing-masing kita punya instrumen intervensi," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Bank Dunia ini mengakui, dampak penyebaran virus corona dari wilayah Hubei, China ini akan memengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Industri manufaktur dalam negeri, yang bahan bakunya mayoritas dari China, akan terganggu proses produksinya,
"Kita mengantisipasi pengaruhnya ini akan mempengaruhi baik dari sisi permintaan maupun sisi supply," imbuhnya.
(wed/wed) Next Article Waduh, IHSG Dibuka Merah Membara & Drop Hingga 2%
Most Popular