Internasional

Balas Dendam ke Assad, Turki Tembak Dua Jet Suriah

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 March 2020 12:42
Turki menembak jatuh dua jet tempur Suriah pada hari Minggu (1/3/2020).
Foto: REUTERS/Bob Strong/File photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Turki menembak jatuh dua jet tempurĀ Suriah pada hari Minggu (1/3/2020). Hal itu dilakukan bertepatan dengan ditingkatkannya serangan militer di wilayah Suriah utara, sebagai upaya untuk mengusir rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah melakukan serangkaian serangan ke wilayah yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir.

Turki, yang mendukung oposisi dari rezim, juga mengatakan pihaknya menargetkan sistem pertahanan udara Suriah dan puluhan tank mereka.
Serangan Turki juga dimaksudkan sebagai balasan pada rezim yang didukung Rusia itu, karena mereka telah melakukan serangan di Idlib pekan lalu. Dalam serangan udara itu, 33 tentara Turki tewas.

Akibat serangkaian upaya saling balas ini, situasi di sekitar Idlib telah memanas. Banyak pihak khawatir perang hebat akan terjadi antara dua kubu tersebut.

Namun demikian, kekhawatiran itu ditampik oleh Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar. Pada Minggu, Akar mengatakan negaranya tidak ingin memiliki konflik dengan Rusia dan meminta negara itu berhenti mendukung serangan rezim.

"Kami mengharapkan Rusia menghentikan serangan rezim," katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi. "Kami tidak memiliki keinginan atau niat untuk berperang dengan Rusia."

Akar juga memperingatkan bahwa tentara Suriah telah banyak tewas dalam serangan 'Perisai Musim Semi' yang baru-baru ini diluncurkan Turki.

"Serangan itu menghancurkan sebuah drone, delapan helikopter, 103 tank, serta peluncur roket dan peralatan militer lainnya," katanya, mengutip BBC.

"Sebanyak 2.212 anggota pasukan Suriah telah 'dinetralkan' (terbunuh, terluka atau ditangkap)."


Namun demikian, lembaga pengawas Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan hanya ada 74 tentara pemerintah Suriah dan pejuang pro-Damaskus telah terbunuh sejak 27 Februari.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah secara langsung memperingatkan akan membalas rezim jika mereka tidak juga mundur dan menghentikan serangan.

"Sebuah operasi di Idlib sudah dekat ... Kami menghitung mundur, kami membuat peringatan terakhir kami," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi lokal.


[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Dibombardir Rudal, Ekonomi Suriah Rugi Ribuan Triliun Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular