
Internasional
Bukan Mahathir atau Anwar, Pria Keturunan RI PM Baru Malaysia
Redaksi, CNBC Indonesia
02 March 2020 07:12

Pengumuman ditunjuknya Muhyiddin tersebar Sabtu kemarin, persis setelah Mahathir mengungkapkan bahwa dirinya bersedia menjadi PM Malaysia lagi. Saat itu Mahathir yang mundur, ditunjuk sebagai PM sementara oleh Raja.
Pelantikan Muhyiddin membuat Mahathir menyebutnya sebagai sosok penghianat partai dan negara yang sebenarnya. Ia bahkan tak mau mengaku moment tersebut.
"Azmin Ali (mantan wakil presiden PKR yang dipimpin Anwar Ibrahim) mempunyai agenda tersendiri, tetapi pengkhianat sebenarnya adalah Muhyiddin yang memang bercita-cita untuk menjadi perdana menteri," katanya sebagaimana dilansir dari Bernama.
Ia pun mengatakan Muhyiddin bukanlah PM Malaysia yang sah. Ini karena pria itu tidak mendapatkan sokongan dari mayoritas parlemen.
"Kita melihat seorang pria yang tidak didukung mayoritas (masyarakat) menjadi PM," katanya sebagaimana dikutip dari Aljazeera.
Mahathir mengklaim mendapat dukungan mayoritas dari 114 anggota parlemen. Jumlah itu bersumber dari koalisinya, yaitu Pakatan Harapan, Warisan dan beberapa anggota parlemen Independen, serta beberapa dari partainya, yakni Bersatu.
"[Sedangkan] Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas," tegasnya lagi.
(sef/sef)
Pelantikan Muhyiddin membuat Mahathir menyebutnya sebagai sosok penghianat partai dan negara yang sebenarnya. Ia bahkan tak mau mengaku moment tersebut.
"Azmin Ali (mantan wakil presiden PKR yang dipimpin Anwar Ibrahim) mempunyai agenda tersendiri, tetapi pengkhianat sebenarnya adalah Muhyiddin yang memang bercita-cita untuk menjadi perdana menteri," katanya sebagaimana dilansir dari Bernama.
"Kita melihat seorang pria yang tidak didukung mayoritas (masyarakat) menjadi PM," katanya sebagaimana dikutip dari Aljazeera.
Mahathir mengklaim mendapat dukungan mayoritas dari 114 anggota parlemen. Jumlah itu bersumber dari koalisinya, yaitu Pakatan Harapan, Warisan dan beberapa anggota parlemen Independen, serta beberapa dari partainya, yakni Bersatu.
"[Sedangkan] Tan Sri Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas," tegasnya lagi.
(sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular