Pamer Ahok Sampai Chandra Hamzah, Erick: Sosok Reformasi BUMN
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 February 2020 14:03
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan soal transformasi yang dia usung untuk mengubah pelat merah.
Menurut Erick, bukan perkara mudah mengurus 142 BUMN yang dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo kepadanya. Untuk itu, yang ia lakukan pertama-tama adalah merombak jajaran direksi dan komisaris untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan pelat merah.
"Kita angkat perwakilan yang baik, figur-figur berdiri di depan seperti Pak Agus Marto (Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo), Pak Chatib Basri (Komisaris Utama Bank Mandiri Chatib Basri), Pak Chandra Hamzah (Komisaris Utama BTN Chandra Hamzah), dan Pak Ahok (Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama)," kata Erick dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, kemarin.
Menurut Erick, tokoh-tokoh tersebut memiliki jejak rekam tidak sembarangan dan nama baik yang tak perlu diragukan. "Tidak mungkin mereka mau gabung kalau tidak melihat reformasi BUMN ke arah yang benar," jelasnya.
Kemudian, Erick mengatakan bahwa para komisaris unggul ini juga menggelar rapat bulanan untuk memastikan bisnis BUMN yang diawasi berjalan sesuai dengan garis yang direncanakan. "Perlu pengawasan yang baik karena kita pengelola."
Ada lima visi yang dikedepankan Kementerian BUMN sesuai dengan visi Presiden. Lima visi tersebut, pembangunan, sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, omnibus law, birokrasi dan terpenting bagaimana ekonomi Indonesia bertransformasi menjadi negara maju.
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menyampaikan wacana superholding BUMN resmi ditiadakan alias tamat. Erick menegaskan nantinya hanya ada 20 klaster BUMN sesuai dengan sektornya masing-masing.
(gus/gus) Next Article Setelah Ahok, Giliran Chandra Hamzah Temui Erick Thohir
Menurut Erick, bukan perkara mudah mengurus 142 BUMN yang dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo kepadanya. Untuk itu, yang ia lakukan pertama-tama adalah merombak jajaran direksi dan komisaris untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan pelat merah.
"Kita angkat perwakilan yang baik, figur-figur berdiri di depan seperti Pak Agus Marto (Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo), Pak Chatib Basri (Komisaris Utama Bank Mandiri Chatib Basri), Pak Chandra Hamzah (Komisaris Utama BTN Chandra Hamzah), dan Pak Ahok (Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama)," kata Erick dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, kemarin.
Kemudian, Erick mengatakan bahwa para komisaris unggul ini juga menggelar rapat bulanan untuk memastikan bisnis BUMN yang diawasi berjalan sesuai dengan garis yang direncanakan. "Perlu pengawasan yang baik karena kita pengelola."
Ada lima visi yang dikedepankan Kementerian BUMN sesuai dengan visi Presiden. Lima visi tersebut, pembangunan, sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi, omnibus law, birokrasi dan terpenting bagaimana ekonomi Indonesia bertransformasi menjadi negara maju.
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menyampaikan wacana superholding BUMN resmi ditiadakan alias tamat. Erick menegaskan nantinya hanya ada 20 klaster BUMN sesuai dengan sektornya masing-masing.
(gus/gus) Next Article Setelah Ahok, Giliran Chandra Hamzah Temui Erick Thohir
Most Popular