
Erick Paksa PLN, Pertamina, Inalum Duduk Bareng, Ada Apa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 February 2020 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap baru-baru ini meminta beberapa pelat merah strategis untuk duduk bersama.
Ia meminta PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), Inalum atau MIND ID, dan Telkom untuk duduk dan rapat bersama hari ini. "Saya mau BUMN ciptakan dan manfaatkan teknologi, tapi tidak mangkrak. Tadi baru rapat PLN, Pertamina, Inalum, Telkom untuk bahas teknologi itu," kata Erick dalam paparannya di CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Rabu (26/2).
Teknologi yang ia maksud adalah untuk membahas electronic vehicles battery. "Mereka duduk bersama, untuk cari teknologi yang baru," jelasnya.
Erick menegaskan ia tak ingin BUMN bergerak sendiri-sendiri. Apalagi jika memiliki satu tujuan, seperti pengembangan baterai mobil listrik.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik baterai. Perusahaan pelat merah ini juga menggandeng Inalum untuk material baterai.
Director For Planning, Investment, and Risk Management Pertamina Heru Setiawan mengatakan meski saat ini demand baterai listrik belum banyak, namun perusahaan tetap menyiapkan pabrik baterai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumsi energi masyarakat dari bahan bakar fosil yang tinggi jejak karbon, menjadi kendaraan listrik.
(gus/gus) Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN
Ia meminta PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), Inalum atau MIND ID, dan Telkom untuk duduk dan rapat bersama hari ini. "Saya mau BUMN ciptakan dan manfaatkan teknologi, tapi tidak mangkrak. Tadi baru rapat PLN, Pertamina, Inalum, Telkom untuk bahas teknologi itu," kata Erick dalam paparannya di CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Rabu (26/2).
Teknologi yang ia maksud adalah untuk membahas electronic vehicles battery. "Mereka duduk bersama, untuk cari teknologi yang baru," jelasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik baterai. Perusahaan pelat merah ini juga menggandeng Inalum untuk material baterai.
Director For Planning, Investment, and Risk Management Pertamina Heru Setiawan mengatakan meski saat ini demand baterai listrik belum banyak, namun perusahaan tetap menyiapkan pabrik baterai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumsi energi masyarakat dari bahan bakar fosil yang tinggi jejak karbon, menjadi kendaraan listrik.
(gus/gus) Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN
Most Popular