
Dampak Virus Corona Sangat Berat, Bahkan Berat Sekali!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
27 February 2020 10:55

Tekanan yang terjadi di bursa saham domestik sepanjang tahun ini membuat nilai saham berjatuhan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terkoreksi sebanyak 9,69% secara year to date hingga Rabu kemarin (26/2/2020) dan tercatat menjadi yang terburuk ketiga dibandingkan bursa saham Asia.
Tekanan terhadap IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi (market capitalization) IHSG tergerus Rp 688,01 triliun menjadi Rp 6.577 triliun. Dibandingkan nilai kapitalisasi yang tercatat pada akhir 2019 senilai Rp 7.265,02 triliun.
Pada periode yang sama, hampir semua sektor mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor agrikultur yang turun 19,24% dan sektor industri dasar yang mengalami penurunan 19,09%.
Sepanjang tahun ini, wabah virus corona menjadi penekan utama pasar finansial, tidak hanya di dalam negeri tapi secara global.
Hampir semua bursa saham di dunia mengalami koreksi, termasuk bursa Wall Street. Indeks Dow Jones turun 5,11%, bursa Tokyo turun 5,2%, bursa Hong Kong drop 5,3%, bursa China drop 2,04%, bursa Jerman turun 6,06% dan bursa Prancis turun 7,32%.
Wabah virus corona yang menyebar dengan cepat di luar China, khususnya di Korea Selatan, Italia dan Iran, membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Hingga hari ini, virus corona telah menginfeksi 81.322 orang secara global, dengan korban meninggal sebanyak 2.770. Namun demikian, korban sembuh telah mencapai 30.322 sejauh ini, menurut Johns Hopkins CSSE.
Dari segi penyebaran, virus mematikan ini terus menyebar ke berbagai negara dunia. Pada Kamis pagi (27/2/2020), secara total sudah ada 45 negara yang mengkonfirmasi wabah, setelah enam negara melaporkan kasus pertama mereka pada Selasa.
Dari semua negara itu, sebanyak 12 negara ada di Benua Eropa. Bahkan Italia, yang ada di Eropa Selatan, menjadi salah satu negara di luar China yang melaporkan kasus kematian terbanyak akibat COVID-19, yaitu 12 korban jiwa.
Penyebaran corona yang begitu cepat telah membuat investor khawatir terhadap resesi ekonomi dunia. Virus ini telah membuat mata rantai ekonomi dunia menjadi terganggu.
Apalagi wabah virus korban terbesarnya berasal dari China, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar dunia. (dru)
Tekanan terhadap IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi (market capitalization) IHSG tergerus Rp 688,01 triliun menjadi Rp 6.577 triliun. Dibandingkan nilai kapitalisasi yang tercatat pada akhir 2019 senilai Rp 7.265,02 triliun.
Pada periode yang sama, hampir semua sektor mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor agrikultur yang turun 19,24% dan sektor industri dasar yang mengalami penurunan 19,09%.
Hampir semua bursa saham di dunia mengalami koreksi, termasuk bursa Wall Street. Indeks Dow Jones turun 5,11%, bursa Tokyo turun 5,2%, bursa Hong Kong drop 5,3%, bursa China drop 2,04%, bursa Jerman turun 6,06% dan bursa Prancis turun 7,32%.
Wabah virus corona yang menyebar dengan cepat di luar China, khususnya di Korea Selatan, Italia dan Iran, membuat sentimen pelaku pasar memburuk.
Hingga hari ini, virus corona telah menginfeksi 81.322 orang secara global, dengan korban meninggal sebanyak 2.770. Namun demikian, korban sembuh telah mencapai 30.322 sejauh ini, menurut Johns Hopkins CSSE.
Dari segi penyebaran, virus mematikan ini terus menyebar ke berbagai negara dunia. Pada Kamis pagi (27/2/2020), secara total sudah ada 45 negara yang mengkonfirmasi wabah, setelah enam negara melaporkan kasus pertama mereka pada Selasa.
Dari semua negara itu, sebanyak 12 negara ada di Benua Eropa. Bahkan Italia, yang ada di Eropa Selatan, menjadi salah satu negara di luar China yang melaporkan kasus kematian terbanyak akibat COVID-19, yaitu 12 korban jiwa.
Penyebaran corona yang begitu cepat telah membuat investor khawatir terhadap resesi ekonomi dunia. Virus ini telah membuat mata rantai ekonomi dunia menjadi terganggu.
Apalagi wabah virus korban terbesarnya berasal dari China, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar dunia. (dru)
Next Page
Rupiah Menuju Rp 14.000
Pages
Most Popular