
Tembus 13 Terowongan, Kereta Cepat Rp 83 T Diklaim Sudah 44%
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 February 2020 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim progres pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah sampai 44%. Ia optimistis proyek senilai Rp 83 triliun ini pembangunan dapat diselesaikan pada akhir 2021.
"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kita bisa optimalkan," kata Budi Karya dikutip dari laman Setkab, Senin (24/2).
Budi Karya sempat meninjau dua titik pengerjaan proyek konstruksi di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, pada Minggu (23/2). Beberapa titik proyek ini memang sempat terhenti karena persoalan penataan utilisasi di lokasi proyek hingga masalah material yang terhambat efek dari wabah corona di China.
Ia bilang pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44% sedangkan untuk pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99,96%. Ia menyebut masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi. Budi Karya berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Satu, harus on time. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan teamwork harus diperhatikan," ucapnya.
Soal wabah virus Covid-19 atau corona yang khususnya melanda China, Budi Karya sudah berkoordinasi dengan KCIC dan memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Ia juga mengapresiasi KCIC yang juga telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal. Budi Karya berharap dengan begitu hal ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Saya bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," katanya.
Ia mengatakan jika kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses ke depannya bukan tidak mungkin akan dilanjutkan hingga Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat. Selain faktor tanah, menurut Dirut KCIC, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC sehingga diharapkan tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek.
"Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," jelas Chandra.
PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 Tunnel atau terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nantinya Kereta Cepat Jakarta Bandung akan memiliki panjang mencapai 142,3 km dengan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Sedangkan, sisa jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui tunnel atau terowongan yang menembus bukit. Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km/jam.
(hoi/hoi) Next Article KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T, APBN Tak Kuat Biayai!
"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kita bisa optimalkan," kata Budi Karya dikutip dari laman Setkab, Senin (24/2).
Budi Karya sempat meninjau dua titik pengerjaan proyek konstruksi di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, pada Minggu (23/2). Beberapa titik proyek ini memang sempat terhenti karena persoalan penataan utilisasi di lokasi proyek hingga masalah material yang terhambat efek dari wabah corona di China.
Ia bilang pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44% sedangkan untuk pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99,96%. Ia menyebut masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi. Budi Karya berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Satu, harus on time. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan teamwork harus diperhatikan," ucapnya.
Soal wabah virus Covid-19 atau corona yang khususnya melanda China, Budi Karya sudah berkoordinasi dengan KCIC dan memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Ia juga mengapresiasi KCIC yang juga telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal. Budi Karya berharap dengan begitu hal ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Saya bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," katanya.
Ia mengatakan jika kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses ke depannya bukan tidak mungkin akan dilanjutkan hingga Surabaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat. Selain faktor tanah, menurut Dirut KCIC, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC sehingga diharapkan tidak akan mempengaruhi proses pengerjaan proyek.
"Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," jelas Chandra.
PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 Tunnel atau terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nantinya Kereta Cepat Jakarta Bandung akan memiliki panjang mencapai 142,3 km dengan empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Sedangkan, sisa jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui tunnel atau terowongan yang menembus bukit. Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km/jam.
(hoi/hoi) Next Article KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T, APBN Tak Kuat Biayai!
Most Popular