
Telepon Putin, Erdogan Minta Rusia Setop Perang di Suriah
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 February 2020 08:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Tayyip Erdoğan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Inti dari pembicaraan keduanya adalah mengenai penghentian krisis kemanusiaan yang terjadi di Suriah Barat Laut dan mengendalikan rezim Suriah.
Pihak Kremlin menyatakan, keduanya telah sepakat untuk lebih intensif lagi membicarakan mengenai kondisi di wilayah Idlib Surah untuk mengurangi ketegangan dan mulai melakukan gencatan senjata.
Dilansir dari Aljazeera, Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa ia sangat khawatir oleh tindakan agresif pemberontak di Idlib. "Perlunya menghormati tanpa syarat untuk kedaulatan dan integritas wilayah Suriah digarisbawahi," lanjut laporan tersebut, dilansir Minggu (23/2/2020).
Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa solusinya adalah kembali ke perjanjian Sochi yang mereka tandatangani pada tahun 2018. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa nantinya Turki dapat mendirikan pos-pos militer di seluruh Idlib yang dirancang untuk mencegah serangan pemerintah Suriah.
Saat ini kesepakatan tersebut tak lagi berlaku karena pasukan Suriah yang terus maju ke wilayah tersebut.
"Presiden selama panggilan itu menekankan bahwa rezim harus ditahan di Idlib dan bahwa krisis kemanusiaan harus dihentikan," kata pihak kepresidenan Turki.
Selain dengan Rusia, Erdoğn juga meminta kepada Jerman dan Prancis untuk memberikan dukungan konkret untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut, dengan menekankan bahwa serangan yang terjadi harus segera dihentikan.
Adapun PBB telah memperingatkan bahwa eskalasi perang yang meningkat di Idlib dapat berakhir dengan pertumpahan darah.
Sebelumnya, bantuan militer yang diberikan Rusia kepada Suriah membuat Turki meradang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengecam keras Moskow.
Gencatan senjata yang sebelumnya dilakukan Oktober 2019 telah batal dengan serangan tersebut. Dalam krisis Suriah, Turki berada. dibelakang kelompok oposisi Assad.
Bahkan dalam pernyataannya ia mengatakan Russia sama saja membantu pemunahan massal di kawasan tersebut. Senada dengan Turki, AS pun mengecam Rusia atas perannya tersebut.
(gus/gus) Next Article Perang! Suriah Serang Turki, Erdogan Janji Balas Dendam?
Pihak Kremlin menyatakan, keduanya telah sepakat untuk lebih intensif lagi membicarakan mengenai kondisi di wilayah Idlib Surah untuk mengurangi ketegangan dan mulai melakukan gencatan senjata.
Dilansir dari Aljazeera, Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa ia sangat khawatir oleh tindakan agresif pemberontak di Idlib. "Perlunya menghormati tanpa syarat untuk kedaulatan dan integritas wilayah Suriah digarisbawahi," lanjut laporan tersebut, dilansir Minggu (23/2/2020).
Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa solusinya adalah kembali ke perjanjian Sochi yang mereka tandatangani pada tahun 2018. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa nantinya Turki dapat mendirikan pos-pos militer di seluruh Idlib yang dirancang untuk mencegah serangan pemerintah Suriah.
Saat ini kesepakatan tersebut tak lagi berlaku karena pasukan Suriah yang terus maju ke wilayah tersebut.
"Presiden selama panggilan itu menekankan bahwa rezim harus ditahan di Idlib dan bahwa krisis kemanusiaan harus dihentikan," kata pihak kepresidenan Turki.
Selain dengan Rusia, Erdoğn juga meminta kepada Jerman dan Prancis untuk memberikan dukungan konkret untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut, dengan menekankan bahwa serangan yang terjadi harus segera dihentikan.
Adapun PBB telah memperingatkan bahwa eskalasi perang yang meningkat di Idlib dapat berakhir dengan pertumpahan darah.
Sebelumnya, bantuan militer yang diberikan Rusia kepada Suriah membuat Turki meradang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengecam keras Moskow.
Bahkan dalam pernyataannya ia mengatakan Russia sama saja membantu pemunahan massal di kawasan tersebut. Senada dengan Turki, AS pun mengecam Rusia atas perannya tersebut.
(gus/gus) Next Article Perang! Suriah Serang Turki, Erdogan Janji Balas Dendam?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular