
Buku Arah Bisnis Energi
Mantan Komite BPH Migas Bahas Tuntas Potensi Energi di RI
dob, CNBC Indonesia
21 February 2020 19:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Berangkat dari kesadaran mendalam akan pentingnya pemahaman tentang seluk beluk energi serta peliknya energi bagi kebutuhan kehidupan manusia, pada Jumat (21/2/2020) hari ini, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa hadir dalam Launching dan Diskusi Buku "Arah Bisnis Energi" yang ditulis oleh Komite BPH Migas Periode 2007 - 2017, Ibrahim Hasyim.
Bertempat di Gedung Patra Jasa Jakarta Selatan, hadir dalam kegiatan ini, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dan Ekonom Faisal Basri yang sekaligus menjadi narasumber dalam membahas secara tuntas isi buku "Arah Bisnis Energi".
Ibrahim Hasyim dalam sambutannya mengatakan energi itu sangat penting. "Jika energi tidak ada, dapat dibayangkan betapa sulitnya kehidupan manusia. 75% energi primer yang ada sekarang dihasilkan menggunakan energi fosil, oleh karena itu jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi bencana bagi umat manusia," ujar Ibrahim.
Buku ini diharapkan dapat hadir menjadi sebuah masukan, terutama bagi Pemerintah dalam menentukan dan memandu arah bisnis untuk penyediaan energi yang dapat menjadi tolok ukur dan acuan untuk pengembangan bisnis energi di Indonesia yang lebih baik lagi.
"Jika tidak pandai mengatur ketersediaan dengan peningkatan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bisa terjadi ketidakcukupan gas bumi pada masa tertentu" tambah Ibrahim.
Ditemui pada saat launching, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menjelaskan terkait bidang hilir migas secara singkat, khususnya bidang BBM dan jaringan gas.
"Konsumsi BBM total dalam setahun mencapai 75 juta KL yang terdiri dari 14,5 juta KL Jenis BBM Solar (JBT) dan 11 juta KL Premium (JBKP). Perlu kami informasikan bahwa untuk jenis Premium memang kini sudah tidak lagi disubsidi dalam APBN, tetapi dibebankan kepada Pertamina. Ke depan, jargas akan terus dikembangkan. Ada rencana membangun sampai 10 juta sambungan rumah tangga. Jargas bisa menekan konsumsi LPG karena harganya lebih murah." ucap Ifan panggilan akrab Fanshurullah Asa.
Buku ini menyebutkan di akhir bahwa masih ada beberapa hambatan dalam pengembangan energi nasional, misalnya pada kebijakan dan regulasi, tantangan teknis, skema bisnis, dan pendanaan.
Hal ini perlu sama-sama dicari solusinya. Perlu upaya bersama untuk mengembangkan energi yang merupakan karunia Tuhan yang luar biasa bagi bumi Indonesia.
(dob/dob) Next Article Video: BPH Migas Gelar Conference & Expo 2024
Bertempat di Gedung Patra Jasa Jakarta Selatan, hadir dalam kegiatan ini, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dan Ekonom Faisal Basri yang sekaligus menjadi narasumber dalam membahas secara tuntas isi buku "Arah Bisnis Energi".
Ibrahim Hasyim dalam sambutannya mengatakan energi itu sangat penting. "Jika energi tidak ada, dapat dibayangkan betapa sulitnya kehidupan manusia. 75% energi primer yang ada sekarang dihasilkan menggunakan energi fosil, oleh karena itu jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi bencana bagi umat manusia," ujar Ibrahim.
"Jika tidak pandai mengatur ketersediaan dengan peningkatan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bisa terjadi ketidakcukupan gas bumi pada masa tertentu" tambah Ibrahim.
![]() |
Ditemui pada saat launching, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menjelaskan terkait bidang hilir migas secara singkat, khususnya bidang BBM dan jaringan gas.
"Konsumsi BBM total dalam setahun mencapai 75 juta KL yang terdiri dari 14,5 juta KL Jenis BBM Solar (JBT) dan 11 juta KL Premium (JBKP). Perlu kami informasikan bahwa untuk jenis Premium memang kini sudah tidak lagi disubsidi dalam APBN, tetapi dibebankan kepada Pertamina. Ke depan, jargas akan terus dikembangkan. Ada rencana membangun sampai 10 juta sambungan rumah tangga. Jargas bisa menekan konsumsi LPG karena harganya lebih murah." ucap Ifan panggilan akrab Fanshurullah Asa.
Buku ini menyebutkan di akhir bahwa masih ada beberapa hambatan dalam pengembangan energi nasional, misalnya pada kebijakan dan regulasi, tantangan teknis, skema bisnis, dan pendanaan.
Hal ini perlu sama-sama dicari solusinya. Perlu upaya bersama untuk mengembangkan energi yang merupakan karunia Tuhan yang luar biasa bagi bumi Indonesia.
(dob/dob) Next Article Video: BPH Migas Gelar Conference & Expo 2024
Most Popular