Gara-gara Formula E di Monas, Anies 'Dihantam' Bertubi-tubi!
21 February 2020 06:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa hari belakangan, sejumlah kalangan mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kritikan itu berkaitan dengan ajang balap Formula E yang akan digelar pada 6 Juni 2020.
Salah satu basis kritik adalah penggunaan kawasan Monumen Nasional yang notabene merupakan cagar budaya sebagai bagian dari sirkuit.
Terbaru, kritik disampaikan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujarnya seperti dilansir detik.com.
Menurut Megawati, berdasarkan peraturan yang berlaku, Monas merupakan cagar budaya. Itu artinya tidak boleh digunakan untuk apapun juga.
"Rumah saya itu masuk dalam cagar budaya DKI, saya kalau mau betulin (renovasi), mesti izin, karena ada hal-hal yang tidak ada dalam arsitektur rumah yang lain," kata Megawati.
Lebih lanjut, Presiden ke-5 RI itu bicara soal perjuangan sang ayah, Ir Sukarno, membangun Monas.
"Ketika Bung Karno sudah dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang, saya masih ingat karena saya dengar, 'kalau Monas ini, belum tentu pemerintahan akan datang akan melanjutkan', karena itu kan wah yang kontra itu bilang itu proyek mercusuar dan bla-bla-bla, tapi kalau sekarang kan jadi kebanggaan nasional," ujar Megawati.
Selain Megawati, eks pasangan Anies, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno, juga menyinggung rencana Anies menggelar Formula E. Hal itu diungkapkan Sandiaga via akun Instagramnya, Rabu (19/2/2020).
"Daripada saling berantem soal Formula E, mendingan di Jakarta buat balapan gokart listrik dulu saja nih. Dikemas dengan menarik dan kreatif. Saya yakin nilai ekonominya juga tidak kalah dan malah bisa lebih menjangkau seluruh kalangan," ujarnya saat berada di Jepang.
"Di Jepang sedang ngetren wisata bermain gokart menggunakan kostum-kostum lucu. Sebuah peluang usaha baru yang terinspirasi dari sebuah game. Tadinya saya ingin mencoba, namun diharuskan memiliki SIM international atau SIM Jepang," lanjutnya.
Dalam video itu, Sandiaga terlihat mengenakan jaket biru dan masker. Dia menunjuk ke para pengendara gokart yang sedang menunggu lampu merah di kejauhan. Ia lantas mengomentari Formula E di Jakarta.
"Pak gub, sebelum Formula E, daripada ribut, bikin itu aja dulu, keliling-keliling, keliling DKI. Supaya nggak pada beranteeeem mulu. Ampun. Mau bikin kegiatan yang niatnya, nawaitunya baik, diseraaang terus," kata Sandiaga.
Kritikan paling tajam tentu disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Menurut dia, apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah keterlaluan.
"Saya lihat sendiri 191 pohon dipotong, saya datang langsung ke lapangan. Kalau itu terjadi hujan lokal, mau dibawa ke mana itu air. Saya nggak 'katanya', Pak, asisten saya lihat langsung," ujar Prasetio dalam rapat yang dihadiri Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov DKI Jakarta Catur Laswanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Sejurus kemudian Prasetio menyinggung penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2024. Seperti diketahui, Anies digadang-gadang sebagai salah satu calon presiden di pilpres mendatang.
"Tahun 2024 yang akan jadi presiden siapa, sudah garis tangan, Pak. Kerja baik saja lah. Bilangin Pak gubernur," kata Prasetio di laman detik.com.
Salah satu basis kritik adalah penggunaan kawasan Monumen Nasional yang notabene merupakan cagar budaya sebagai bagian dari sirkuit.
Terbaru, kritik disampaikan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujarnya seperti dilansir detik.com.
Menurut Megawati, berdasarkan peraturan yang berlaku, Monas merupakan cagar budaya. Itu artinya tidak boleh digunakan untuk apapun juga.
"Rumah saya itu masuk dalam cagar budaya DKI, saya kalau mau betulin (renovasi), mesti izin, karena ada hal-hal yang tidak ada dalam arsitektur rumah yang lain," kata Megawati.
Lebih lanjut, Presiden ke-5 RI itu bicara soal perjuangan sang ayah, Ir Sukarno, membangun Monas.
"Ketika Bung Karno sudah dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang, saya masih ingat karena saya dengar, 'kalau Monas ini, belum tentu pemerintahan akan datang akan melanjutkan', karena itu kan wah yang kontra itu bilang itu proyek mercusuar dan bla-bla-bla, tapi kalau sekarang kan jadi kebanggaan nasional," ujar Megawati.
Selain Megawati, eks pasangan Anies, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno, juga menyinggung rencana Anies menggelar Formula E. Hal itu diungkapkan Sandiaga via akun Instagramnya, Rabu (19/2/2020).
"Daripada saling berantem soal Formula E, mendingan di Jakarta buat balapan gokart listrik dulu saja nih. Dikemas dengan menarik dan kreatif. Saya yakin nilai ekonominya juga tidak kalah dan malah bisa lebih menjangkau seluruh kalangan," ujarnya saat berada di Jepang.
"Di Jepang sedang ngetren wisata bermain gokart menggunakan kostum-kostum lucu. Sebuah peluang usaha baru yang terinspirasi dari sebuah game. Tadinya saya ingin mencoba, namun diharuskan memiliki SIM international atau SIM Jepang," lanjutnya.
Dalam video itu, Sandiaga terlihat mengenakan jaket biru dan masker. Dia menunjuk ke para pengendara gokart yang sedang menunggu lampu merah di kejauhan. Ia lantas mengomentari Formula E di Jakarta.
"Pak gub, sebelum Formula E, daripada ribut, bikin itu aja dulu, keliling-keliling, keliling DKI. Supaya nggak pada beranteeeem mulu. Ampun. Mau bikin kegiatan yang niatnya, nawaitunya baik, diseraaang terus," kata Sandiaga.
Kritikan paling tajam tentu disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Menurut dia, apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah keterlaluan.
"Saya lihat sendiri 191 pohon dipotong, saya datang langsung ke lapangan. Kalau itu terjadi hujan lokal, mau dibawa ke mana itu air. Saya nggak 'katanya', Pak, asisten saya lihat langsung," ujar Prasetio dalam rapat yang dihadiri Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov DKI Jakarta Catur Laswanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Sejurus kemudian Prasetio menyinggung penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2024. Seperti diketahui, Anies digadang-gadang sebagai salah satu calon presiden di pilpres mendatang.
"Tahun 2024 yang akan jadi presiden siapa, sudah garis tangan, Pak. Kerja baik saja lah. Bilangin Pak gubernur," kata Prasetio di laman detik.com.
Tetap Sesuai Rencana
BACA HALAMAN BERIKUTNYA