
Internasional
Menteri Luar Negeri AS ke Saudi, Bahas Perang Iran?
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 February 2020 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar NegeriĀ Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mendarat di Riyadh untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Arab Saudi. Sebagaimana dilaporkan AFP, salah satu fokusnya adalah penanggulangan masalah yang dituding disebabkan Teheran.
Kunjungan Pompeo merupakan bagian dari rangkaian perjalanan ke sub-Sahara Afrika. Ia mengaku akan membahas Iran dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Menteri Luar Negeri Faisal bin Farhan.
"Kami akan menghabiskan banyak waktu berbicara tentang masalah keamanan dengan ancaman dari Republik Islam Iran khususnya," kata Pompeo di ibukota Ethiopia, Addis Ababa sebelum menuju ke Riyadh, dikutip dari AFP Rabu (19/2/2020).
Pompeo mengatakan Amerika Serikat siap untuk berbicara kapan saja dengan Iran. Tetapi menekankan bahwa rezim Iran harus secara fundamental mengubah perilaku mereka.
"Kampanye tekanan terus berlanjut. Ini bukan hanya kampanye tekanan ekonomi, tekanan diplomatiknya, isolasi melalui diplomasi juga," katanya.
Presiden AS Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, pada 2018 menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran dan menjatuhkan sanksi besar-besaran yang bertujuan mengurangi pengaruh Teheran di regional Arab.
Sebelumnya, Pompeo juga sempat datang ke sekutu dekatnya itu, setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani 3 Januari silam.
Pompeo, yang juga diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Salman. Kemungkinan AS akan membahas hak asasi manusia, salah satunya pembunuhan pada jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, 2018 lalu.
Selain itu, senator AS juga mendesak Pompeo untuk menekan Saudi dalam penyelesaian kasus terhadap dua warga negara AS-Saudi Walid Fitaihi. Ia adalah seorang dokter yang dilatih Harvard yang diduga disiksa dan ditahan tanpa dakwaan selama hampir dua tahun, dan mengakhiri larangan bepergian untuknya.
"Ini telah menjadi prioritas konsisten Amerika Serikat - di seluruh pemerintahan Demokrat dan Republik - untuk membebaskan orang Amerika di luar negeri dari penahanan yang tidak adil," tulis para senator dalam suratnya kepada Pompeo.
Setelah Riyadh, Pompeo akan terbang ke Oman untuk menemui sultan baru, Haitham bin Tariq, pada hari Jumat mendatang.
Minggu lalu, Arab Saudi melaporkan bahwa pesawat militer mereka Tornado, ditembak jatuh oleh milisi Houthi di Yaman. Saudi dan AS mengatakan milisi Houthi dekat dengan Iran.
(sef/sef) Next Article Iran Ajak Arab Saudi Kerja Sama, Ada Apa?
Kunjungan Pompeo merupakan bagian dari rangkaian perjalanan ke sub-Sahara Afrika. Ia mengaku akan membahas Iran dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Menteri Luar Negeri Faisal bin Farhan.
"Kami akan menghabiskan banyak waktu berbicara tentang masalah keamanan dengan ancaman dari Republik Islam Iran khususnya," kata Pompeo di ibukota Ethiopia, Addis Ababa sebelum menuju ke Riyadh, dikutip dari AFP Rabu (19/2/2020).
Pompeo mengatakan Amerika Serikat siap untuk berbicara kapan saja dengan Iran. Tetapi menekankan bahwa rezim Iran harus secara fundamental mengubah perilaku mereka.
"Kampanye tekanan terus berlanjut. Ini bukan hanya kampanye tekanan ekonomi, tekanan diplomatiknya, isolasi melalui diplomasi juga," katanya.
Presiden AS Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi, pada 2018 menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran dan menjatuhkan sanksi besar-besaran yang bertujuan mengurangi pengaruh Teheran di regional Arab.
Sebelumnya, Pompeo juga sempat datang ke sekutu dekatnya itu, setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani 3 Januari silam.
Pompeo, yang juga diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Salman. Kemungkinan AS akan membahas hak asasi manusia, salah satunya pembunuhan pada jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, 2018 lalu.
Selain itu, senator AS juga mendesak Pompeo untuk menekan Saudi dalam penyelesaian kasus terhadap dua warga negara AS-Saudi Walid Fitaihi. Ia adalah seorang dokter yang dilatih Harvard yang diduga disiksa dan ditahan tanpa dakwaan selama hampir dua tahun, dan mengakhiri larangan bepergian untuknya.
"Ini telah menjadi prioritas konsisten Amerika Serikat - di seluruh pemerintahan Demokrat dan Republik - untuk membebaskan orang Amerika di luar negeri dari penahanan yang tidak adil," tulis para senator dalam suratnya kepada Pompeo.
Setelah Riyadh, Pompeo akan terbang ke Oman untuk menemui sultan baru, Haitham bin Tariq, pada hari Jumat mendatang.
Minggu lalu, Arab Saudi melaporkan bahwa pesawat militer mereka Tornado, ditembak jatuh oleh milisi Houthi di Yaman. Saudi dan AS mengatakan milisi Houthi dekat dengan Iran.
(sef/sef) Next Article Iran Ajak Arab Saudi Kerja Sama, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular