PLN & Pupuk Indonesia Teken Komitmen Beli Gas LNG Masela
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
19 February 2020 21:19
Jakarta, CNBC Indonesia - Blok Masela ditargetkan mulai produksi pada tahun 2026, lebih cepat dari target awal 2027. Hal ini disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam acara Nota Kesepahaman Suplai Gas PLN, Pupuk Indonesia dari Proyek LNG Abadi, Rabu malam, (19/02/2020).
Dwi mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk menyelesaikan projek ini, sehingga tidak terjadi keterlambatan. "Pak Menteri (ESDM) bilang harus onstream 2026, saya coba untuk lobby di 2027 tapi saya nggak berhasil," ujarnya dalam acara.
Lebih lanjut dirinya mengatakan izin lokasi dari Pemda berjalan cepat hanya satu pekan. "Karena dari Jakarta pak Menteri sudah telepon, saya hanya memproses. Abadi Masela menjadi role model," imbuhnya.
INPEX selaku Kontraktor Kontra Kerja Sama (KKKS) menanda tangani Nota Kesepahaman dengan PT PLN dan PT Pupuk Indonesia untuk mensuplai kebutuhan gas kedua perusahaan dalam negeri tersebut dari Proyek LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela.
Melalui nota kesepahaman nantinya akan dibahas supply LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.
"Nota Kesepahaman ini merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela. Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen Pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri," kata Dwi.
Sementara Presiden & CEO INPEX Takayuki Ueda menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kerjasama yang telah dibangun. Dirinya menyebut melalui nota kesepahaman ini akan meningkatkan kepastian dari Proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia.
"Diharapkan mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional. Dengan semangat kebersamaan, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia," jelasnya.
(gus/gus) Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi
Dwi mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk menyelesaikan projek ini, sehingga tidak terjadi keterlambatan. "Pak Menteri (ESDM) bilang harus onstream 2026, saya coba untuk lobby di 2027 tapi saya nggak berhasil," ujarnya dalam acara.
Lebih lanjut dirinya mengatakan izin lokasi dari Pemda berjalan cepat hanya satu pekan. "Karena dari Jakarta pak Menteri sudah telepon, saya hanya memproses. Abadi Masela menjadi role model," imbuhnya.
Melalui nota kesepahaman nantinya akan dibahas supply LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan oleh PLN dan gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun PT Pupuk Indonesia.
"Nota Kesepahaman ini merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela. Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen Pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri," kata Dwi.
Sementara Presiden & CEO INPEX Takayuki Ueda menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kerjasama yang telah dibangun. Dirinya menyebut melalui nota kesepahaman ini akan meningkatkan kepastian dari Proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia.
"Diharapkan mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional. Dengan semangat kebersamaan, kami yakin kita dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia," jelasnya.
(gus/gus) Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi
Most Popular