Optimalisasi TKDN Proyek Gas Masela Capai Rp 73 T

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
19 December 2019 18:09
Proyek gas Masela akan memasuki masa konstruksi dalam 3 tahun, penggunaan komponen dalam negeri digenjot 26%
Foto: SKK MIGAS - Proyek Masela. (CNBC Indonesia/Anisatu Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Strategis Nasional LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela akan memanfaatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 26,62%. Besaran TKDN ini berdasarkan hitungan SKK Migas yang juga sudah disepakati dalam dokumen Plan of Development (POD).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan proyek ini diharapkan dapat mendorong multiplier effect di tingkat nasional maupun daerah, fase konstruksi proyek LNG Abadi sekitar 2-3 tahun lagi.

Program-program tersebut akan melibatkan berbagai para pemangku kepentingan terkait seperti para vendor dari industri penunjang hulu migas, BUMN, lembaga perbankan dan pembiayaan lainnya, pemda, dan calon tenaga kerja.

"Saya optimis 2-3 tahun lagi kapasitas nasional dari vendor maupun tenaga kerja Indonesia akan mampu memenuhi standar kebutuhan proyek LNG Abadi serta target TKDN di proyek LNG Abadi dapat tercapai," terangnya dalam Sosialisasi Proyek LNG Abadi Kepada Industri Nasional Penunjang Hulu Migas, Kamis, (19/12/2019).

[Gambas:Video CNBC]



Lebih lanjut dirinya mengatakan besaran TKDN 26,62%, dengan nilai proyek pembangunan sekitar US$ 19,8 miliar, maka akan ada potensi sebesar USD 5,27 miliar atau setara dengan sekitar Rp 73 triliun belanja barang/jasa di dalam negeri. "Ini adalah jumlah yang sangat besar, dan salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam membangun perekonomian Indonesia", imbuhnya.

TKDN ini bisa berupa kebutuhan berbagai barang dan jasa yang telah tersedia di dalam negeri serta mampu memenuhi kebutuhan fase konstruksi dan produksi proyek LNG Abadi. Terdiri kilang LNG darat, pipa bawah laut, fasilitas pengolahan gas lepas pantai, dan fasillitas sumur pemboran bawah laut.



Melalui TKDN yang telah disediakan perusahaan Indonesia di tingkat nasional dan daerah akan berdampak pada terbukanya lapangan kerja. Berdasarkan hasil studi efek berganda proyek LNG Abadi oleh LPEM Universitas Indonesia dan Universitas Pattimura pada tahun 2018, diproyeksikan bahwa pada masa konstruksi hingga produksi proyek LNG Abadi yang diasumsikan berlangsung pada tahun 2022-2055 (33 tahun) akan menumbuhkan delapan sektor industri.

Diindikasikan juga bahwa tenaga dan waktu kerja yang timbul dengan tumbuhnya berbagai industri tersebut dalam kurun waktu 33 tahun adalah 73.195 orang. Dari sisi manfaat secara ekonomi, Produk Domestik Bruto secara nasional diproyeksikan naik sebesar US$153 miliar dan pendapatan rumah tangga nasional juga naik sekitar US$ 33,5 miliar dalam kurun waktu 33 tahun tersebut.

"Jadi biaya proyek kalau asumsi sekarang US$ 19,8 miliar TKDN 26%nya cukup banyak karena Pak Presiden menetapkan onshore maka potensi kandungan dalam negeri akan lebih banyak. Karena memang pembangunan LNG plan di onshore tentu saja sudah banyak dikerjakan Indonesia," jelasnya.

Presiden Direktur Indonesia INPEX Masela Ltd. Akihiro Watanabe mengatakan bahwa INPEX mendukung program pemanfaatan TKDN, penggunaan vendor & penyerapan tenaga kerja Indonesia untuk pengembangan proyek LNG Abadi.

"Proyek LNG Abadi ini sangat penting baik bagi kami maupun bagi Indonesia, sehingga langkah sinergi bersama ini kami dukung sepenuhnya," terangnya. 


(gus/gus) Next Article Alokasi Domestik 60%, PLN Lirik Gas Masela

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular