
Benarkah Orang Indonesia Kebal Virus Corona? Cek di Sini!
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
19 February 2020 17:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah pneumonia akibat virus corona walau masih terkonsentrasi di China, tetapi sudah menyebar ke 28 negara lain. Walau negara tetangga sudah melaporkan temuan kasus virus corona, tetapi belum ada satu kasus pun yang dilaporkan di Indonesia yang menimbulkan banyak pertanyaan maupun spekulasi.
Awal tahun baru 2020 dunia dihebohkan dengan penemuan virus corona baru setelah puluhan orang di Wuhan terserang pneumonia misterius. Korban meninggal dunia pertama adalah seorang lansia berusia 61 tahun.
Usut punya usut virus corona baru yang resmi diberi nama COVID-19 itu diduga kuat berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan yang juga menjual berbagai hewan liar lain seperti kelelawar dan ular.
Jumlah kasus positif corona terus diamati setiap harinya dan laju pertambahan yang signifikan mulai teramati pada 20 Januari lalu. Walau tak semematikan SARS yang mortalitasnya mencapai 10%, COVID-19 yang tingkat mortalitasnya hanya 2% ini mampu menyebar dengan sangat cepat.
Bahkan jumlah kasus yang dilaporkan akibat terjangkit virus corona sudah melebihi kasus SARS 17 tahun silam. Pada 2002-2003, SARS telah menyebabkan 8.096 orang terkena penyakit dan 774 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus yang ditimbulkan akibat COVID-19 yang tengah merebak saat ini sudah mencapai 10x dari jumlah kasus SARS. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh John Hopkins University CSSE, sudah ada 75.200 kasus orang yang terinfeksi virus corona hingga hari ini, Rabu (19/2/2020).
Jumlah korban meninggal mencapai 2.012 orang. Sebanyak 5 orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat serangan virus ini dilaporkan di luar China, masing-masing satu di Hong Kong, Perancis, Jepang, Filipina dan Thailand.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Chinese Journal of Epidemiology pada 11 Februari 2020 meneliti lebih dari 72.000 kasus yang dilaporkan.
Hasilnya 80,9% infeksinya bersifat ringan, 13,8% bersifat parah dan 4,7% bersifat kritis. Tingkat fatalitas paling tinggi ditemukan pada orang yang usianya 80 tahun ke atas yang tingkatnya mencapai 14,8%.
Tidak ada kematian yang dilaporkan untuk anak yang usianya kurang dari 9 tahun. Tingkat kematian untuk rentang umur hingga 39 tahun juga rendah yaitu hanya 0,2%, Tingkat fatalitas semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur.
Awal tahun baru 2020 dunia dihebohkan dengan penemuan virus corona baru setelah puluhan orang di Wuhan terserang pneumonia misterius. Korban meninggal dunia pertama adalah seorang lansia berusia 61 tahun.
Usut punya usut virus corona baru yang resmi diberi nama COVID-19 itu diduga kuat berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan yang juga menjual berbagai hewan liar lain seperti kelelawar dan ular.
Jumlah kasus positif corona terus diamati setiap harinya dan laju pertambahan yang signifikan mulai teramati pada 20 Januari lalu. Walau tak semematikan SARS yang mortalitasnya mencapai 10%, COVID-19 yang tingkat mortalitasnya hanya 2% ini mampu menyebar dengan sangat cepat.
Bahkan jumlah kasus yang dilaporkan akibat terjangkit virus corona sudah melebihi kasus SARS 17 tahun silam. Pada 2002-2003, SARS telah menyebabkan 8.096 orang terkena penyakit dan 774 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus yang ditimbulkan akibat COVID-19 yang tengah merebak saat ini sudah mencapai 10x dari jumlah kasus SARS. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh John Hopkins University CSSE, sudah ada 75.200 kasus orang yang terinfeksi virus corona hingga hari ini, Rabu (19/2/2020).
Jumlah korban meninggal mencapai 2.012 orang. Sebanyak 5 orang yang dikabarkan meninggal dunia akibat serangan virus ini dilaporkan di luar China, masing-masing satu di Hong Kong, Perancis, Jepang, Filipina dan Thailand.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Chinese Journal of Epidemiology pada 11 Februari 2020 meneliti lebih dari 72.000 kasus yang dilaporkan.
Hasilnya 80,9% infeksinya bersifat ringan, 13,8% bersifat parah dan 4,7% bersifat kritis. Tingkat fatalitas paling tinggi ditemukan pada orang yang usianya 80 tahun ke atas yang tingkatnya mencapai 14,8%.
Tidak ada kematian yang dilaporkan untuk anak yang usianya kurang dari 9 tahun. Tingkat kematian untuk rentang umur hingga 39 tahun juga rendah yaitu hanya 0,2%, Tingkat fatalitas semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur.
Next Page
Kasus Virus Corona di Luar China
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular