
Internasional
AS Tak Percaya Data Corona China, Ini Alasannya!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 February 2020 16:44

Mengenai kebenaran laporan ekonomi China, telah banyak pihak yang meragukannya. Bahkan pejabat China sendiri pernah menyatakan keraguan. Perdana Menteri China Li Keqiang pada 2007 pernah menyebut data PDB provinsi sebagai "buatan manusia". Komentar itu bahkan sampai melahirkan apa yang sekarang disebut sebagai indeks Li Keqiang.
Indeks itu adalah angka yang digunakan oleh para ekonom untuk memeriksa faktor-faktor yang mendasari ekonomi China, seperti konsumsi listrik, muatan kereta api dan jumlah pinjaman yang disalurkan. Keqiang mengatakan kepada para pejabat AS angka-angka ini lebih akurat daripada data PDB provinsi yang diberikan oleh pejabat lokal yang ditekan untuk menambah jumlah angkanya.
Thomas Rawski, profesor ekonomi dan sejarah di University of Pittsburgh, mengatakan bahwa kurang baiknya data provinsi itu diakui baik oleh para ekonom dan pejabat China.
"Ketika segalanya tidak berjalan dengan baik, dan kami melihat ini di tingkat nasional dan provinsi, mereka menerbitkan data yang menunjukkan hal-hal yang lebih baik daripada sebelumnya," katanya. "Dengan asumsi upaya terbaik, tidak mudah untuk mengukur ekonomi sebesar itu. Selain itu, ada juga pertanyaan tentang apakah ada minat sama sekali dalam melaporkan angka yang akurat."
Rawski telah mengamati pertumbuhan ekonomi China sejak sebelum krisis keuangan Asia sekitar tahun 1997. Sejak saat itulah ia mulai menyadari bahwa data itu jauh dari kenyataan, katanya. Dia menerbitkan sebuah artikel pada tahun 2001 yang mengklaim data tentang output manufaktur tidak sesuai dengan angka-angka yang mendasari konsumsi listrik.
"Pikirkan tentang masalah flu, itu sepenuhnya sama dengan masalah PDB," katanya. "Dalam kedua kasus, ada banyak masalah teknis serta apa yang saya sebut masalah kebenaran. Dan ada pertanyaan tentang motivasi orang-orang yang mengumpulkan dan melaporkan data di semua tingkatan, dan Anda harus bertanya apakah ada insentif untuk mengubahnya. Saya pikir jawabannya jelas ya."
(sef/sef)
Indeks itu adalah angka yang digunakan oleh para ekonom untuk memeriksa faktor-faktor yang mendasari ekonomi China, seperti konsumsi listrik, muatan kereta api dan jumlah pinjaman yang disalurkan. Keqiang mengatakan kepada para pejabat AS angka-angka ini lebih akurat daripada data PDB provinsi yang diberikan oleh pejabat lokal yang ditekan untuk menambah jumlah angkanya.
Thomas Rawski, profesor ekonomi dan sejarah di University of Pittsburgh, mengatakan bahwa kurang baiknya data provinsi itu diakui baik oleh para ekonom dan pejabat China.
Rawski telah mengamati pertumbuhan ekonomi China sejak sebelum krisis keuangan Asia sekitar tahun 1997. Sejak saat itulah ia mulai menyadari bahwa data itu jauh dari kenyataan, katanya. Dia menerbitkan sebuah artikel pada tahun 2001 yang mengklaim data tentang output manufaktur tidak sesuai dengan angka-angka yang mendasari konsumsi listrik.
"Pikirkan tentang masalah flu, itu sepenuhnya sama dengan masalah PDB," katanya. "Dalam kedua kasus, ada banyak masalah teknis serta apa yang saya sebut masalah kebenaran. Dan ada pertanyaan tentang motivasi orang-orang yang mengumpulkan dan melaporkan data di semua tingkatan, dan Anda harus bertanya apakah ada insentif untuk mengubahnya. Saya pikir jawabannya jelas ya."
(sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular