
Internasional
AS Tak Percaya Data Corona China, Ini Alasannya!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 February 2020 16:44

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump pernah menyebut China sebagai sebagai manipulator mata uang pada Agustus tahun lalu. Pernyataan itu disampaikan di tengah perang dagang kedua negara yang sedang bergejolak.
"China telah memanipulasi mata uang mereka jauh sebelum dan sejak Presiden Trump berkuasa," kata Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer pada saat itu. "Dia (Trump) akhirnya harus memberitahu Menteri Keuangan untuk memberi label pada China sebagai manipulator mata uang. Hanya itu yang perlu dia lakukan untuk mewujudkannya."
Namun demikian, David Dollar yang adalah seorang rekan senior di John L. Thornton China Center di Brookings Institution, mengatakan ada sedikit bukti yang bisa mendukung pernyataan AS itu. Namun, pernyataan itu lebih cocok disematkan pada China pada 15 tahun lalu, katanya.
"Kembali sekitar tahun 2005, 2006, akan adil untuk mengatakan bahwa China melakukan intervensi untuk menjaga mata uang rendah," katanya. "Secara historis, mereka akan sesuai dengan definisi manipulator mata uang 15 tahun yang lalu."
AS telah menghapus China dari daftar negara manipulator mata uang beberapa bulan lalu, saat kedua ekonomi terbesar dunia itu bersiap untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase-satu.
Namun, Dollar mengakui bahwa China secara historis menekan kenaikan mata uangnya untuk menikmati keuntungan dalam perdagangan dengan AS dan negara-negara lain.
(sef/sef)
"China telah memanipulasi mata uang mereka jauh sebelum dan sejak Presiden Trump berkuasa," kata Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer pada saat itu. "Dia (Trump) akhirnya harus memberitahu Menteri Keuangan untuk memberi label pada China sebagai manipulator mata uang. Hanya itu yang perlu dia lakukan untuk mewujudkannya."
Namun demikian, David Dollar yang adalah seorang rekan senior di John L. Thornton China Center di Brookings Institution, mengatakan ada sedikit bukti yang bisa mendukung pernyataan AS itu. Namun, pernyataan itu lebih cocok disematkan pada China pada 15 tahun lalu, katanya.
AS telah menghapus China dari daftar negara manipulator mata uang beberapa bulan lalu, saat kedua ekonomi terbesar dunia itu bersiap untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase-satu.
Namun, Dollar mengakui bahwa China secara historis menekan kenaikan mata uangnya untuk menikmati keuntungan dalam perdagangan dengan AS dan negara-negara lain.
(sef/sef)
Next Page
Cap 'Buruk' Soal Data PDB
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular