
Bukan China, Ini Negara yang Terancam Resesi Gegara Corona
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 February 2020 19:10

Negara yang sudah dag-dig-dug bakal jatuh ke jurang resesi adalah Singapura. Maklum, Negeri Singa adalah negara dengan kasus Corona terbanyak setelah China.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong mengatakan, bukan tidak mungkin negaranya terjerumus ke resesi. Sebab dampak virus Corona ke perekonomian sudah akan terasa dalam jangka pendek.
"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus Corona) sangat intensif.
"Saya tidak bisa mengatakan bahwa Singapura akan resesi atau tidak. Bisa saja, tetapi yang jelas perekonomian Singapura akan terpukul," ungkap Lee, seperti diberitakan Reuters.
Padahal perekonomian Singapura baru bangkit. Pada kuartal IV-2019, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat 0,8%, membaik ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 0,1%. Ini adalah peningkatan pertama sejak kuartal II-2018.
Â
Singapura adalah negara yang sangat tergantung terhadap ekspor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, Bank Dunia mencatat ekspor menyumbang 176,4% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura, paling tinggi di antara negara-negara lainnya di dunia.
Apesnya, China adalah negara mitra dagang utama Singapura. Pada 2018, ekspor Singapura ke China mencapai US$ 50,4 miliar atau menyumbang 13% dari total ekspor.
Dengan perlambatan ekonomi China, tentu permintaan terhadap produk-produk dari luar negeri akan ikut berkurang. Artinya, ekspor Singapura sudah pasti terpukul.
Kala ekspor Singapura kena, maka seluruh perekonomian Singapura akan merasakan dampaknya. Masih ingat kan berapa persentase ekspor terhadap PDB Singapura?
Oleh karena itu, PM Lee ada benarnya. Singapura memang sudah harus waspada terhadap risiko resesi gara-gara virus Corona.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Liong mengatakan, bukan tidak mungkin negaranya terjerumus ke resesi. Sebab dampak virus Corona ke perekonomian sudah akan terasa dalam jangka pendek.
"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus Corona) sangat intensif.
Padahal perekonomian Singapura baru bangkit. Pada kuartal IV-2019, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat 0,8%, membaik ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 0,1%. Ini adalah peningkatan pertama sejak kuartal II-2018.
Â
Singapura adalah negara yang sangat tergantung terhadap ekspor sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, Bank Dunia mencatat ekspor menyumbang 176,4% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura, paling tinggi di antara negara-negara lainnya di dunia.
Apesnya, China adalah negara mitra dagang utama Singapura. Pada 2018, ekspor Singapura ke China mencapai US$ 50,4 miliar atau menyumbang 13% dari total ekspor.
Dengan perlambatan ekonomi China, tentu permintaan terhadap produk-produk dari luar negeri akan ikut berkurang. Artinya, ekspor Singapura sudah pasti terpukul.
Kala ekspor Singapura kena, maka seluruh perekonomian Singapura akan merasakan dampaknya. Masih ingat kan berapa persentase ekspor terhadap PDB Singapura?
Oleh karena itu, PM Lee ada benarnya. Singapura memang sudah harus waspada terhadap risiko resesi gara-gara virus Corona.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular