Luhut Mau 1 Juta Barel 2025, Ini Kata SKK Migas

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 February 2020 21:28
SKK Migas paparkan kemungkinan produksi minyak 1 juta barel di 2025
Foto: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta target produksi 1 juta barel dipercepat tahun 2025. Menanggapi hal ini Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan masih memiliki target yang sama yakni di tahun 2030.

"2030 dan sekarang kita memang sedang mengupayakan proses-proses mana yang bisa dipercepat yang intinya pemerintah mengharapkan segala macam perbaikan yang direncanakan di SKK ini," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis, (13/02/2020).

Dirinya menyebut untuk mendorong percepatan dalam hal ini SKK Migas tidak bisa berjalan sendiri. Namun perlu kerjasama yang apik dengan Kementerian ESDM karena perizinan diberikan oleh Kementerian ESDM.

"Proses tadi itu harus betul-betul terintegrasi dengan lebih baik SKK dengan ESDM bukan hanya SKK saja dipercepat ESDM juga harus dipercepat sehingga kita bisa mempercepat proses-proses," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]




Lebih lanjut Dwi menerangkan, untuk mendorong produksi memerlukan waktu. Misalnya saja Enhanced Oil Recovery (EOR), untuk menerapkannya perlu waktu untuk penelitian dan pemasangan infrastrukturnya sampai bisa memberikan dampak.

"Ya sekarang targetnya itu (2030) kita pahami bahwa dulu bicara 128 cekungan orang masih ragu, sekarang jadi wacana publik. Yang kedua keberanian untuk memperbaiki decline untuk bisa naik lagi, apalagi menargetkan 1 juta barel per hari, minyak juga dua kali lipat dari sekarang," terangnya.

Dwi menegaskan, wacana 1 juta barel dulu belum berani disampaikan ke publik. Melalui target 1 juta barel per hari, imbuhnya, adalah suatu kemajuan. "Orang yakin kita bisa potensi lebih besar ya kemudian ingin lebih cepat ya kita upayakan," jelasnya.
(gus/gus) Next Article Q1-2022,Penerimaan Negara Dari Migas Tembus Rp 61,6 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular