Swasembada Energi

Genjot Minyak! Trump Siap Drill Baby Drill, SKK Migas Punya Jurus Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
18 February 2025 16:51
Sekretasis SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro menyampaikan pemaparan dalam acara Road To Outlook Energy Edition With ExxonMobil bertajuk
Foto: Sekretasis SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro menyampaikan pemaparan dalam acara Road To Outlook Energy Edition With ExxonMobil bertajuk "Energy Demand and Supply Outlook Through 2050" di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melihat banyak sumur tua minyak dan gas bumi (migas) belum dioptimalkan. Hal ini diharapkan mampu untuk meningkatkan produksi.

"Masih banyak juga sumur-sumur tua yang masih belum termanfaatkan," ungkap Luky Agung Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Luky menjelaskan, produksi migas dalam beberapa tahun terakhir alami penurunan secara alamiah. Pada tahu 2024, produksi minyak mencapai 579.000 barel per hari dan gas 5.749 mmscfd. Sementara di sisi lain konsumsi terus meningkat.

Situasi sangat berbeda dibandingkan dengan periode 1980-an, di mana Indonesia menikmati kejayaan karena surplus minyak.

"Memang pada akhir 1980 dan 1990-an, kita menikmati surplus minyak, dimana supply minyaknya itu lebih tinggi daripada demand," jelasnya.

Tantangan ini kemudian dijawab dengan beberapa fokus. Antara lain pemanfaatan aset, percepatan proyek, percepatan rencana pengembangan dan eksplorasi.

"Kalau Donald Trump bilang drill baby drill, kita bilang eksplorasi-eksplorasi," terang Luky.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak RI Ada Harapan untuk Bangkit, Tapi PR-nya Segudang!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular