Awas! Industri Manufaktur RI 'Tersengat' Corona

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 February 2020 10:43
Awas Manufaktur RI Bisa Kena Getahnya
Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Hubei sebagai episentrum penyebaran virus corona merupakan pusat industri manufaktur untuk pembuatan baja, automobil dan elektronik terutama semikonduktor dan komponen elektronik lainnya.

Jadi libur yang diperpanjang dan belum kembali pulihnya aktivitas manufaktur membuat produksi menjadi delay. China banyak memproduksi produk manufaktur antara yang kemudian diekspor ke berbagai negara Asia lainnya.

Kemudian, di negara-negara tersebut barang setengah jadi itu diolah menjadi barang jadi. Beberapa negara yang menjadi destinasi produk antara ini antara lain Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Malaysia, Jepang, Thailand, Vietnam, Indonesia, Singapura dan Indonesia.
Awas Sektor Industri Manufaktur RI Bisa Kena Serangan Corona
Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang menjadi destinasi produk antara tersebut. Jadi sektor manufaktur Indonesia juga berpotensi terkena dampak dari delay produksi China akibat masih merebaknya virus corona.

Ada dua kemungkinan kejadian tersebut mempengaruhi aktivitas manufaktur dalam neger bisa jadi terjadi delay untuk produksi barang-barang di industri hilir hingga menipisnya pasokan bahan baku.

Bagaimanapun juga China merupakan mitra dagang strategis RI. Top 10 barang impor terbesar RI asal China juga kebanyakan merupakan barang-barang untuk industri manufaktur seperti tekstil hingga industri farmasi.

Untuk industri tekstil RI mengimpor bahan baku berupa benang dengan nilai mencapai US$ 965,4 juta. Sementara untuk industri farmasi, Indonesia mengimpor senyawa kimia organik seperti antibiotik maupun kimia anorganik seperti soda kaustik yang juga banyak digunakan di industri farmasi.



Tak bisa dipungkiri dengan adanya globalisasi ekonomi dunia semakin terhubung satu sama lain. Sehingga apa yang terjadi di suatu negara akan mempengaruhi perekonomian di negara lain.



Contohnya China dan Indonesia. Perekonomian RI dan Tiongkok sangatlah dekat sehingga apa yang terjadi di China berpotensi juga mengganggu perekonomian dalam negeri. Kajian Bank Dunia menyebutkan jika ekonomi (PDB) China terpangkas 1 persen poin maka ekonomi domestik berpotensi terpangkas 0,3 persen poin.

Well kita semua pasti berharap wabah dari virus ini segera berakhir dan tak terus meluas. Jangan sampai deh.....



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular