
Internasional
Soal Peta Palestina Ala Trump, Putin Ternyata Tak Bisa Terima
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 February 2020 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membagi wilayah Palestina dan Israel tidak langsung mendapat persetujuan dari berbagai negara di dunia. Salah satunya adalah Rusia.
Sebagaimana diketahui, pada 28 Januari lalu Trump mengumumkan 'kesepakatan abad ini' yang ia harapkan bisa menjadi solusi perdamaian bagi Palestina dan Israel yang telah berselisih selama puluhan tahun.
Salah satu isi kesepakatan itu adalah pembagian wilayah di sekitar Yerusalem, di mana kota Yerusalem akan dijadikan sebagai ibu kota Israel. Sementara Palestina akan diberikan wilayah Yerusalem Timur, untuk dijadikan ibu kota negara.
Sayangnya kesepakatan itu tidak dirundingkan terlebih dulu dengan Palestina, yang secara langsung berselisih dengan Israel dalam memperebutkan wilayah itu.
"Posisi kami adalah bahwa orang-orang Palestina dan Israel harus memiliki pendapat akhir mereka mengenai masalah ini mengingat ini berhubungan dengan mereka," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam press briefing di Kedutaan Rusia di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
"Palestina adalah pihak yang juga harus menentukan apakah ini bisa diterima atau tidak."
Selain penentuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dalam kesepakatan tersebut juga disebutkan bahwa di bawah rencana perdamaian Timur Tengah itu, AS akan mengakui permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Sebelumnya, juru bicara presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov juga telah menyampaikan keberatan Rusia atas kesepakatan yang diumumkan Trump saat menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih itu.
Peskov mengatakan kesepakatan itu tidak sesuai dengan keputusan PBB dan tidak cocok dengan dunia Arab.
"Cukup jelas bahwa beberapa ketentuan rencana ini tidak sepenuhnya sesuai dengan resolusi yang relevan dalam pandangan Dewan Keamanan PBB," kata Peskov kepada saluran Rossiya-1, sebagaimana dikutip dari Radio Havana Cuba.
"Kami melihat reaksi orang-orang Palestina, kami melihat reaksi sejumlah negara Arab yang menolak rencana ini dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina."
(sef/sef) Next Article Skenario Trump-Israel untuk Palestina
Sebagaimana diketahui, pada 28 Januari lalu Trump mengumumkan 'kesepakatan abad ini' yang ia harapkan bisa menjadi solusi perdamaian bagi Palestina dan Israel yang telah berselisih selama puluhan tahun.
Salah satu isi kesepakatan itu adalah pembagian wilayah di sekitar Yerusalem, di mana kota Yerusalem akan dijadikan sebagai ibu kota Israel. Sementara Palestina akan diberikan wilayah Yerusalem Timur, untuk dijadikan ibu kota negara.
"Posisi kami adalah bahwa orang-orang Palestina dan Israel harus memiliki pendapat akhir mereka mengenai masalah ini mengingat ini berhubungan dengan mereka," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam press briefing di Kedutaan Rusia di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
"Palestina adalah pihak yang juga harus menentukan apakah ini bisa diterima atau tidak."
Selain penentuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dalam kesepakatan tersebut juga disebutkan bahwa di bawah rencana perdamaian Timur Tengah itu, AS akan mengakui permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Sebelumnya, juru bicara presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov juga telah menyampaikan keberatan Rusia atas kesepakatan yang diumumkan Trump saat menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih itu.
Peskov mengatakan kesepakatan itu tidak sesuai dengan keputusan PBB dan tidak cocok dengan dunia Arab.
"Cukup jelas bahwa beberapa ketentuan rencana ini tidak sepenuhnya sesuai dengan resolusi yang relevan dalam pandangan Dewan Keamanan PBB," kata Peskov kepada saluran Rossiya-1, sebagaimana dikutip dari Radio Havana Cuba.
"Kami melihat reaksi orang-orang Palestina, kami melihat reaksi sejumlah negara Arab yang menolak rencana ini dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina."
(sef/sef) Next Article Skenario Trump-Israel untuk Palestina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular