Riset EIU: RI Lebih Siap Hadapi Corona, tapi Mari Berdoa

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 February 2020 10:30
Adakah Negara yang Kebal Wabah Virus Corona?
Foto: Pesawat Evakuasi China (Huseyin Avci/Turkish Ministry of Health via AP)

Meski laporan indeks GHI tersebut menunjukkan Indonesia terhitung lebih siap menghadapi ancaman penyebaran virus, bukan berarti tak ada risiko.

Studi EIU tersebut justru menunjukkan bahwa seluruh negara di dunia tidak memiliki sistem sempurna dalam mencegah wabah biologis seperti virus Wuhan saat ini.

“Analisis indeks GHS menunjukkan tak ada negara yang benar-benar siap menghadapi epidemik atau pandemik. Secara gabungan, kesiapan internasional kita lemah. Banyak negara tidak mempunyai bukti kapasitas dan kapabilitas ketahanan kesehatan yang diperlukan untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon wabah penyakit infeksi berbahaya,” tulis laporan yang dipublikasikan pada Jumat (7/2/2020) itu.

Kesimpulan riset yang disusun pada Oktober 2019, atau sebulan sebelum virus Corona Wuhan teridentifikasi itu, sejalan dengan fakta saat ini.

Tak ada negara yang kebal terhadap ancaman biologis ini, terutama ketika virus bisa tercipta bukan oleh faktor alam melainkan juga rekayasa manusia.

Buktinya, pandemik virus global terburuk di abad 21 justru muncul di Amerika Serikat (AS), yakni virus H1N1 (flu babi) pada 2009 yang merenggut sekitar 12.000 jiwa setelah menginfeksi 61 juta orang. Kini, virus terbaru yakni virus kelelawar justru muncul di negara dengan perekonomian terbesar kedua, yakni China.


Lalu bicara kesiapan menghadapi wabah, saat ini Singapura yang memiliki skor lebih baik dari Indonesia telah mengumumkan status oranye, lebih tinggi dari status lampu kuning, terkait virus corona.

Kepanikan melanda hingga masyarakat memborong barang kebutuhan pokok, dan perkantoran mengumumkan larangan berjabat tangan untuk mencegah penyebaran virus.

Oleh karena itu, mungkin pernyataan Terawan Agus Putranto ada benarnya, meski kurang tepat (politically incorrect) diucapkan oleh seorang menteri kesehatan yang berada di garis depan operasi perang berkode 2019-NcoV ini: mari kita banyak berdoa.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular