
Riset EIU: RI Lebih Siap Hadapi Corona, tapi Mari Berdoa

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan penyebaran virus corona yang kini tingkat kematiannya telah melebihi 800 orang, melampaui keganasan virus severe acute respiratory syndrome (SARS), Indonesia dinilai memiliki kesiapan menghadapi wabah tersebut.
Hal tersebut muncul dalam laporan 2019 Global Health Security (GHS) yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit (EIU). Dalam laporan tersebut, Indonesia duduk di peringkat ke-30 dunia terkait dengan tingkat ketahanan kesehatan (health security) dengan skor 56,6.
GHS adalah indeks yang mengukur kesiapan 195 negara di dunia dalam menghadapi ancaman biologi baik yang bersifat alami maupun rekayasa, yang dikaitkan dengan ketahanan internasional, jejaring global, dan kesiapan pendanaan.
EIU menyusun riset ini bersama Nuclear Threat Initiative (NTI) dan Johns Hopkins Center for Health Security (JHU). Mereka memakai enam kategori dalam mengukur indeks: pencegahan, deteksi dan pelaporan, reaksi cepat, sistem kesehatan, kesesuaian dengan aturan internasional, dan risiko lingkungan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, posisi Indonesia tersebut merupakan yang terkuat keempat. Indonesia hanya kalah dari Singapura (peringkat ke-24 di dunia), Malaysia (peringkat 18), dan Thailand (6).
Posisi itu juga masih lebih baik dari rata-rata dunia di posisi 40,2 (dari skala skor 0-100). Dalam kesimpulan riset tersebut, Indonesia masuk dalam kategori negara yang 'lebih siap' menghadapi risiko penyebaran wabah virus berbahaya di tingkat global, atau berada di rata-rata di kawasan.
Thailand menjadi satu-satunya yang terkategori 'paling siap' sedangkan Brunei Darussalam dan Timor Leste menjadi dua yang terburuk dengan kategori 'kurang siap'. Namun dari 6 kategori, Indonesia dinilai unggul dalam dua hal: deteksi dan kesesuaian standard penanganan dengan aturan global.
Namun bolehkah kita bernafas lega? Tahan dulu..