Bandara Komodo Berstatus Internasional Juni, Penumpang 4 Juta
07 February 2020 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, resmi ditandatangani oleh Kementerian Perhubungan dan PT Cinta Airport Flores (CAF) di kantor Kemenhub, Jumat (7/2/2020).
Adapun CAF sendiri merupakan badan usaha pelaksana (BUP) yang dipimpin oleh PT Cardig Aero Services Tbk (CASS). Di dalam konsorsium itu ada Changi Airports International PTE LTD (CAI), perusahaan asal Singapura.
Dalam konferensi pers selepas penandatanganan nota kesepahaman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku senang dengan kerja sama itu. Namun di sisi lain, Budi Karya menolak jika ada tudingan bandara itu dijual ke asing.
"Saya tegaskan airport ini tidak dijual, konsorsium hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun," kata Budi Karya. Turut hadir dalam acara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Salah satu alasan Kemenhub menetapkan konsorsium CASS sebagai pemenang lelang proyek adalah karena berani berinvestasi hingga Rp 1,2 triliun.
"Mengapa kami lakukan ini? supaya uang yang semestinya untuk pengembangan Labuan Bajo, kami bisa kembangkan untuk pelabuhan atau bandara yang ada di Aceh, Sulawesi Utara dan sebagainya," kata Budi Karya.
Ia pun mengatakan, semula Bandara Komodo ditargetkan menjadi bandara internasional pada tahun depan atau 2021. Namun keputusan itu dimajukan sehingga ditargetkan pada bulan Juni ini.
Secara ril, jumlah penumpang juga coba ditingkatkan dari yang kini 720 ribu penumpang menjadi 4 juta penumpang. Sementara kargo sebesar 3.500 ton per tahun di tahun 2044 mendatang.
Labuan Bajo sendiri sudah ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi super prioritas yang dicanangkan pemerintah. Adapun empat destinasi super prioritas lain adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
Presiden Direktur CAF Iman Oloan Sjafar menyebut bakal menjadikan Bandara Komodo sebagai bandara kelas dunia.
"Kami bekerja keras menjadikan Labuan Bajo Flores jadi gerbang dunia dan membawa dunia ke Flores dan bagaimana bermanfaat langsung bagi masyarakat Flores," kata Iman.
"Kami akan melaksanakan hal-hal yang sudah disetujui dalam perjanjian KPBU. Salah satunya seperti perluasan terminal untuk mencukupi kebutuhan traffic yang semakin berkembang," lanjutnya.
(miq/miq)
Adapun CAF sendiri merupakan badan usaha pelaksana (BUP) yang dipimpin oleh PT Cardig Aero Services Tbk (CASS). Di dalam konsorsium itu ada Changi Airports International PTE LTD (CAI), perusahaan asal Singapura.
Dalam konferensi pers selepas penandatanganan nota kesepahaman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku senang dengan kerja sama itu. Namun di sisi lain, Budi Karya menolak jika ada tudingan bandara itu dijual ke asing.
"Saya tegaskan airport ini tidak dijual, konsorsium hanya mendapatkan izin konsesi selama 25 tahun," kata Budi Karya. Turut hadir dalam acara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Salah satu alasan Kemenhub menetapkan konsorsium CASS sebagai pemenang lelang proyek adalah karena berani berinvestasi hingga Rp 1,2 triliun.
"Mengapa kami lakukan ini? supaya uang yang semestinya untuk pengembangan Labuan Bajo, kami bisa kembangkan untuk pelabuhan atau bandara yang ada di Aceh, Sulawesi Utara dan sebagainya," kata Budi Karya.
Ia pun mengatakan, semula Bandara Komodo ditargetkan menjadi bandara internasional pada tahun depan atau 2021. Namun keputusan itu dimajukan sehingga ditargetkan pada bulan Juni ini.
Secara ril, jumlah penumpang juga coba ditingkatkan dari yang kini 720 ribu penumpang menjadi 4 juta penumpang. Sementara kargo sebesar 3.500 ton per tahun di tahun 2044 mendatang.
Labuan Bajo sendiri sudah ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi super prioritas yang dicanangkan pemerintah. Adapun empat destinasi super prioritas lain adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.
Presiden Direktur CAF Iman Oloan Sjafar menyebut bakal menjadikan Bandara Komodo sebagai bandara kelas dunia.
"Kami bekerja keras menjadikan Labuan Bajo Flores jadi gerbang dunia dan membawa dunia ke Flores dan bagaimana bermanfaat langsung bagi masyarakat Flores," kata Iman.
"Kami akan melaksanakan hal-hal yang sudah disetujui dalam perjanjian KPBU. Salah satunya seperti perluasan terminal untuk mencukupi kebutuhan traffic yang semakin berkembang," lanjutnya.
Artikel Selanjutnya
Cardig-Changi Kucurkan Rp 1,2 T untuk Bandara Komodo
(miq/miq)