
Internasional
'Serang Yaman', Trump Klaim AS Tewaskan Bos Al-Qaeda Arab
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 February 2020 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) telah membunuh Qassim al-Raymi (Qassim al-Rimi), pemimpin kelompok Islam Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).
Raymi tewas dalam operasi kontra terorisme di Yaman, katanya, Kamis (6/2/2020).
"Di bawah Rimi, AQAP melakukan kekerasan yang tidak masuk akal terhadap warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan dan mengobarkan banyak serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan kami," kata Trump dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir dari Reuters.
"Kematiannya semakin menjatuhkan AQAP dan gerakan global al-Qa'ida, dan itu membuat kita semakin dekat dalam menghilangkan ancaman yang dibawa kelompok-kelompok ini pada keamanan nasional kita," kata Trump lagi.
Namun, Trump tidak mengatakan kapan Raymi dibunuh. AS telah menganggap AQAP sebagai salah satu cabang paling mematikan dari jaringan al Qaeda yang didirikan oleh Osama bin Laden.
Lebih lanjut Reuters menyebut, berbagai laporan di Yaman dalam beberapa hari terakhir memberitakan bahwa Raymi tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Marib. Namun media itu mengatakan tidak bisa memverifikasi kebenaran berita.
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan kepada Reuters bahwa memang ada serangan pesawat tak berawak di Marib. Tetapi bukan Raymi yang terbunuh dalam serangan.
Kabar pembunuhan Raymi ini menambah panjang daftar orang-orang yang telah dibunuh pemerintahan Trump dalam sebulan terakhir. Sebelumnya pada awal bulan Januari lalu Trump juga telah memerintahkan serangan yang menewaskan beberapa orang-orang penting Iran, termasuk Jenderal Qassem Soelimani.
Trump mengatakan alasannya memerintahkan serangan ke Bandara Internasional Baghdad itu karena meyakini bahwa Soleimani, yang adalah pimpinan pasukan Quds Iran, telah merencanakan serangan yang menargetkan warganya.
Setelah serangan dilakukan, Trump bahkan menyebut pembunuhan Soleimani telah menyelamatkan nyawa dan memberikan "keadilan bagi Amerika".
"Minggu lalu Amerika Serikat sekali lagi mengambil tindakan tegas dan keras untuk menyelamatkan nyawa Amerika dan memberikan keadilan bagi Amerika," katanya dalam kampanye kepresidenan di Toledo, Ohio, pada 9 Januari lalu.
(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Raymi tewas dalam operasi kontra terorisme di Yaman, katanya, Kamis (6/2/2020).
"Di bawah Rimi, AQAP melakukan kekerasan yang tidak masuk akal terhadap warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan dan mengobarkan banyak serangan terhadap Amerika Serikat dan pasukan kami," kata Trump dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Namun, Trump tidak mengatakan kapan Raymi dibunuh. AS telah menganggap AQAP sebagai salah satu cabang paling mematikan dari jaringan al Qaeda yang didirikan oleh Osama bin Laden.
Lebih lanjut Reuters menyebut, berbagai laporan di Yaman dalam beberapa hari terakhir memberitakan bahwa Raymi tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Marib. Namun media itu mengatakan tidak bisa memverifikasi kebenaran berita.
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan kepada Reuters bahwa memang ada serangan pesawat tak berawak di Marib. Tetapi bukan Raymi yang terbunuh dalam serangan.
Kabar pembunuhan Raymi ini menambah panjang daftar orang-orang yang telah dibunuh pemerintahan Trump dalam sebulan terakhir. Sebelumnya pada awal bulan Januari lalu Trump juga telah memerintahkan serangan yang menewaskan beberapa orang-orang penting Iran, termasuk Jenderal Qassem Soelimani.
Trump mengatakan alasannya memerintahkan serangan ke Bandara Internasional Baghdad itu karena meyakini bahwa Soleimani, yang adalah pimpinan pasukan Quds Iran, telah merencanakan serangan yang menargetkan warganya.
Setelah serangan dilakukan, Trump bahkan menyebut pembunuhan Soleimani telah menyelamatkan nyawa dan memberikan "keadilan bagi Amerika".
"Minggu lalu Amerika Serikat sekali lagi mengambil tindakan tegas dan keras untuk menyelamatkan nyawa Amerika dan memberikan keadilan bagi Amerika," katanya dalam kampanye kepresidenan di Toledo, Ohio, pada 9 Januari lalu.
(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular