Apa yang Kita Tahu dan Tak Tahu Soal Virus Corona?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
07 February 2020 08:26

Virus corona termasuk kedalam penyakit serius seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Banyak dari mereka yang meninggal akibat virus baru ini memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau sudah berusia lanjut, juga mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Infeksi virus corona memiliki berbagai gejala, yaitu demam, batuk dan kesulitan bernafas.
Statistik dari China menunjukkan bahwa sekitar 2% orang yang terinfeksi virus telah meninggal, menunjukkan kemungkinan yang lebih mematikan daripada flu musiman, tetapi kurang mematikan dibandingkan SARS, yang menewaskan sekitar 10% orang yang terinfeksi. Wabah MERS pada tahun 2012 juga memiliki tingkat kematian sekitar 35%.
Bagaimana Ia Tersebar dan Penyebarannya?
Virus ini ditularkan ketika orang yang terinfeksi bernafas, batuk atau bersin, dan juga dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi seperti gagang pintu.
Para ahli mengatakan penularan itu lebih mudah dari penularan virus SARS. Masa inkubasinya terjadi hingga 14 hari, dan sebelum gejala dari virus corona muncul, tetap bisa menularkannya pada orang lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar sering mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, dan menghindari kontak dekat dengan mereka yang sakit.
Apakah Masker Membantu?
"Kami merekomendasikan penggunaan masker untuk orang yang memiliki gejala, karena virus ditularkan melalui tetesan kecil," kata pakar medis Sylvie Briand.
Tetapi mereka tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi.
"Bagi orang yang tidak memiliki gejala, masker sebenarnya tidak berguna," kata Briand.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan masker wajah tidak diperlukan untuk masyarakat umum.
(sef/sef)
Banyak dari mereka yang meninggal akibat virus baru ini memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau sudah berusia lanjut, juga mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Infeksi virus corona memiliki berbagai gejala, yaitu demam, batuk dan kesulitan bernafas.
Statistik dari China menunjukkan bahwa sekitar 2% orang yang terinfeksi virus telah meninggal, menunjukkan kemungkinan yang lebih mematikan daripada flu musiman, tetapi kurang mematikan dibandingkan SARS, yang menewaskan sekitar 10% orang yang terinfeksi. Wabah MERS pada tahun 2012 juga memiliki tingkat kematian sekitar 35%.
Bagaimana Ia Tersebar dan Penyebarannya?
Virus ini ditularkan ketika orang yang terinfeksi bernafas, batuk atau bersin, dan juga dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi seperti gagang pintu.
Para ahli mengatakan penularan itu lebih mudah dari penularan virus SARS. Masa inkubasinya terjadi hingga 14 hari, dan sebelum gejala dari virus corona muncul, tetap bisa menularkannya pada orang lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar sering mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, dan menghindari kontak dekat dengan mereka yang sakit.
Apakah Masker Membantu?
"Kami merekomendasikan penggunaan masker untuk orang yang memiliki gejala, karena virus ditularkan melalui tetesan kecil," kata pakar medis Sylvie Briand.
Tetapi mereka tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi.
"Bagi orang yang tidak memiliki gejala, masker sebenarnya tidak berguna," kata Briand.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan masker wajah tidak diperlukan untuk masyarakat umum.
(sef/sef)
Next Page
Apakah Ada Obatnya?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular