
Menhub Pasang Badan Tunjuk Batik Air Evakuasi WNI asal China
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 February 2020 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan pemerintah menggunakan pesawat Batik Air milik Lion Air Group untuk mengevakuasi 238 WNI dari China pekan lalu, masih menyisakan pertanyaan. Pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa pemerintah tidak menggunakan pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Salah satu sosok yang melontarkan hal itu adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Chappy Hakim. Hal itu disampaikan Chappy via akun Twitternya.
Pertanyaan serupa kembali mengemuka dalam rapat dengar pendapat antara Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di ruang rapat Komisi V DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Menanggapi hal itu, Budi Karya menjelaskan hal itu bukanlah kesalahan Batik Air maupun Garuda Indonesia.
"Tapi karena China memberikan izin kepada maskapai yang sudah memiliki izin di kota itu dan yang punya hanya Batik dan Sriwijaya. Garuda gak punya. Oleh karenanya, karena Sriwijaya gak memiliki pesawat wide body, kita tunjuk Batik. Alhamdulillah Batik setuju," ujarnya.
"Kalau mau (Lion Air Group) nolak, (bisa) nolak. Jadi kalau kasar-kasarnya itu setengah nginjek kaki," begitu Budi Karya mengibaratkan situasi yang dihadapi oleh pemerintah.
Tak lupa Budi Karya menyampaikan terima kasih kepada Lion Air. Sebab, dari sisi komersial, hal itu tentu tidak menguntungkan.
"Karena dia harus melakukan suatu penjelasan kepada masyarakat. Pesawatnya baru dipakai orang yang kena virus corona itu berat sekali. Nah proses ini panjang. Jadi di balik kejadian itu Kemenhub sangat intensif melakukan (pendekatan). Bahkan menjelang itu saya ada di Batam, diskusi bagaimana proses pendaratan, bagaimana dari Batam menuju ke sana. Alhamdulillah kita sangat kompak dengan leading sector Kemenlu," ujar Budi Karya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Mengapa Batik Air yang Dipilih untuk Jemput WNI dari Wuhan?
Salah satu sosok yang melontarkan hal itu adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Chappy Hakim. Hal itu disampaikan Chappy via akun Twitternya.
![]() |
Menanggapi hal itu, Budi Karya menjelaskan hal itu bukanlah kesalahan Batik Air maupun Garuda Indonesia.
"Tapi karena China memberikan izin kepada maskapai yang sudah memiliki izin di kota itu dan yang punya hanya Batik dan Sriwijaya. Garuda gak punya. Oleh karenanya, karena Sriwijaya gak memiliki pesawat wide body, kita tunjuk Batik. Alhamdulillah Batik setuju," ujarnya.
"Kalau mau (Lion Air Group) nolak, (bisa) nolak. Jadi kalau kasar-kasarnya itu setengah nginjek kaki," begitu Budi Karya mengibaratkan situasi yang dihadapi oleh pemerintah.
Tak lupa Budi Karya menyampaikan terima kasih kepada Lion Air. Sebab, dari sisi komersial, hal itu tentu tidak menguntungkan.
"Karena dia harus melakukan suatu penjelasan kepada masyarakat. Pesawatnya baru dipakai orang yang kena virus corona itu berat sekali. Nah proses ini panjang. Jadi di balik kejadian itu Kemenhub sangat intensif melakukan (pendekatan). Bahkan menjelang itu saya ada di Batam, diskusi bagaimana proses pendaratan, bagaimana dari Batam menuju ke sana. Alhamdulillah kita sangat kompak dengan leading sector Kemenlu," ujar Budi Karya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Mengapa Batik Air yang Dipilih untuk Jemput WNI dari Wuhan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular