Internasional
Berantem, Ketua DPR AS Robek Pidato Kenegaraan Trump
05 February 2020 14:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersitegang dengan politisi AS yang juga Ketua DPR Nancy Pelosi, Selasa (4/2/2020).
Dalam pidato kenegaraan Trump di US Capitol, Washington, emosi keduanya terlihat amat nyata.
Saat hendak membacakan pidatonya, Trump yang memberi bahan pidato kepada Wakil Presiden AS Mike Pence dan Pelosi, menolak bersalaman dengan politisi perempuan itu.
Padahal, Pelosi jelas-jelas mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Aksi itu, sepertinya dibalas Pelosi dengan merobek pidato Trump, tak lama setelah pidatonya selesai disampaikan.
Pada wartawan CNN International, Pelosi mengatakan aksinya itu terbilang sopan, dibanding tindakan lainnya.
"Itu merupakan hal yang sopan untuk dilakukan, dibanding alternatif lainnya," katanya.
Proses pemakzulan Trump yang diinisiasi DPR AS membuat hubungan keduanya buruk sejak Oktober 2019.
Bukan cuma pemakzulan, serangan AS ke Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani juga membuat mereka bersitegang.
DPR membuat aturan yang membatasi kebijakan perang Presiden.
(sef/sef)
Dalam pidato kenegaraan Trump di US Capitol, Washington, emosi keduanya terlihat amat nyata.
Saat hendak membacakan pidatonya, Trump yang memberi bahan pidato kepada Wakil Presiden AS Mike Pence dan Pelosi, menolak bersalaman dengan politisi perempuan itu.
Padahal, Pelosi jelas-jelas mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Aksi itu, sepertinya dibalas Pelosi dengan merobek pidato Trump, tak lama setelah pidatonya selesai disampaikan.
![]() |
Pada wartawan CNN International, Pelosi mengatakan aksinya itu terbilang sopan, dibanding tindakan lainnya.
"Itu merupakan hal yang sopan untuk dilakukan, dibanding alternatif lainnya," katanya.
Proses pemakzulan Trump yang diinisiasi DPR AS membuat hubungan keduanya buruk sejak Oktober 2019.
Bukan cuma pemakzulan, serangan AS ke Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani juga membuat mereka bersitegang.
DPR membuat aturan yang membatasi kebijakan perang Presiden.
(sef/sef)