Penetapan Harga Gas Harus Hitung Perluasan Infrastruktur

dob, CNBC Indonesia
05 February 2020 13:52
PGN menyatakan sedang mengkaji efek penyesuaian harga gas menjadi US$ 6 per MMBTU, terhadap berbagai aspek termasuk pengembangan infrastruktur.
Foto: PGN Perluas Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi (Dok PGN)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan sedang mengkaji efek penyesuaian harga gas menjadi US$ 6 per MMBTU, terhadap berbagai aspek termasuk pengembangan infrastruktur.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyampaikan dinamika harga gas yang kini berkembang menjadi salah satu tantangan bagi bisnis PGN. Meski demikian, dia menyakini Pemerintah akan mengambil solusi terbaik mengenai harga gas, termasuk yang berkaitan pembangunan infrastruktur gas bumi.


"Sebagai bagian dari BUMN migas dan aset nasional, kami berkeyakinan bahwa pemerintah akan mengambil solusi terbaik untuk memastikan pembangunan infrastruktur gas bumi dapat terus meluas ke berbagai sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah baru," ungkap Gigih dalam siaran pers, Rabu 5/2/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar harga jual gas untuk industri bisa diturunkan menjadi US$ 6 per MMBTU. Jokowi menawarkan tiga solusi untuk mengatasi persoalan harga gas untuk kebutuhan industri.

Pertama, adalah dengan mengurangi porsi pemerintah dari hasil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S). Kedua adalah memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) gas, dan Ketiga adalah membebaskan bea impor untuk memudahkan industri.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan mengenai rencana penyesuaian harga gas untuk sektor industri tertentu sebesar US$ 6, PGN bersama stakeholder kementerian terkait sedang mengkaji efek penyesuaian harga gas terhadap aspek komersial bisnis, kinerja perseroan, keberlanjutan bisnis gas bumi, pengembangan infrastruktur dan menjalankan penugasan pemerintah.

"Tingkat keekonomian infrastruktur gas bumi di setiap daerah tentu berbeda-beda, karena sumber gas dan harganya juga berlainan. Oleh sebab itu penetapan harga gas juga harus dapat memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat terus dilakukan mengingat masih banyak rumah tangga, UMKM, transportasi dan sektor industri yang belum terjangkau gas bumi," imbuh Rachmat.

Foto: PGN Perluas Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi (Dok PGN)


Gigih menambahkan bahwa gas bumi terbukti menjadi sumber energi yang mampu memberikan efek berganda sangat besar ke berbagai sektor pelanggan. Tingkat efisiensi yang dihasilkan gas bumi juga mendorong daya saing ekonomi nasional menjadi lebih baik.

Dalam 6 tahun terakhir, pelanggan PGN dari berbagai segmen tumbuh dari sekitar 88 ribu pelanggan menjadi lebih dari 360 ribu pelanggan. Di sektor industri, berkat peningkatan jumlah pelanggan gas bumi, sejak tahun 2013 biaya energi industri bisa dihemat sebesar Rp 36 triliun dibandingkan menggunakan BBM.



Di sektor kelistrikan, penggunaan gas bumi pada pembangkit listrik mampu menghemat biaya energi sebesar Rp 23 triliun ketimbang memakai BBM. Berkat efisiensi sumber energi ini, tarif listrik kepada masyarakat dan sektor usaha juga semakin kompetitif.

"Pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi juga mendukung penggunaan material hasil produksi industri dalam negeri sebesar Rp 22 triliun. Efek berganda ke berbagai sektor ekonomi inilah yang menjadi salah satu komitmen PGN untuk terus membangun infrastruktur gas bumi," tutup Rachmat.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Harga Gas Batal Naik, Ini Permintaan ESDM ke PGN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular