
Luas Sawah RI Tambah Tapi Produksi Padi Turun, Kok Bisa?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 February 2020 21:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mencatat luas lahan baku sawah di seluruh Indoensia mengalami kenaikan pada 2019. Sedangkan dari sisi produksi justru mengalami penurun.
Hal ini terjadi karena luas panen sawah yang panen mengalami penurunan meski luas baku sawah mengalami kenaikan. Biasanya ada petani yang melakukan panen sekali setahun, selebihnya ada yang lebih dari 1-2 kali.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengungkapkan luas lahan baku sawah untuk tahun 2019 sebesar 7.463.948 hektare.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan kerja sama lintas Kementerian/Lembaga untuk melakukan verifikasi lahan baku sawah untuk tahun 2019 dan produksi padi serta panen pada tahun 2019.
Sofyan A. Djalil mengemukakan bahwa data lahan baku sawah ini sudah disetujui oleh Kementan, KemenPUPera, BPS dan BPPT.
"Untuk pemetaan kami juga bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial atau BIG. Data ini juga mengalami peningkatan dari data sawah tahun 2018. Luas lahan baku sawah naik 358 ribu hektare. Umumnya terjadi karena ada sawah timbul," kata Sofyan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (04/02/2020).
Kepala BPS, Suharyanto juga mengumumkan bahwa luas panen padi pada 2019 diperkirakan sebesar 10,68 juta hektare serta produksi padi pada 2019 diperkirakan sebesar 54,60 juta ton.
"Luas panen padi pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 700,05 ribu hektare atau 6,15 persen dibandingkan tahun 2018. Untuk produksi padi pada tahun 2019 juga mengalami penurunan sebanyak 4,60 juta ton atau 7,76 persen dibandingkan tahun 2018," ujar Suharyanto.
Suharyanto mengungkapkan bahwa untuk menentukan luas panen padi tersebut, BPS menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). "KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN untuk mengoptimasi luas panen padi," kata Suharyanto.
(hoi/hoi) Next Article Titah Jokowi yang Tiba-Tiba Perintahkan Menteri Cetak Sawah
Hal ini terjadi karena luas panen sawah yang panen mengalami penurunan meski luas baku sawah mengalami kenaikan. Biasanya ada petani yang melakukan panen sekali setahun, selebihnya ada yang lebih dari 1-2 kali.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengungkapkan luas lahan baku sawah untuk tahun 2019 sebesar 7.463.948 hektare.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPera), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan kerja sama lintas Kementerian/Lembaga untuk melakukan verifikasi lahan baku sawah untuk tahun 2019 dan produksi padi serta panen pada tahun 2019.
Sofyan A. Djalil mengemukakan bahwa data lahan baku sawah ini sudah disetujui oleh Kementan, KemenPUPera, BPS dan BPPT.
"Untuk pemetaan kami juga bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial atau BIG. Data ini juga mengalami peningkatan dari data sawah tahun 2018. Luas lahan baku sawah naik 358 ribu hektare. Umumnya terjadi karena ada sawah timbul," kata Sofyan di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (04/02/2020).
Kepala BPS, Suharyanto juga mengumumkan bahwa luas panen padi pada 2019 diperkirakan sebesar 10,68 juta hektare serta produksi padi pada 2019 diperkirakan sebesar 54,60 juta ton.
"Luas panen padi pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 700,05 ribu hektare atau 6,15 persen dibandingkan tahun 2018. Untuk produksi padi pada tahun 2019 juga mengalami penurunan sebanyak 4,60 juta ton atau 7,76 persen dibandingkan tahun 2018," ujar Suharyanto.
Suharyanto mengungkapkan bahwa untuk menentukan luas panen padi tersebut, BPS menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). "KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari BIG dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN untuk mengoptimasi luas panen padi," kata Suharyanto.
(hoi/hoi) Next Article Titah Jokowi yang Tiba-Tiba Perintahkan Menteri Cetak Sawah
Most Popular