Ancaman Krisis Pangan, 1,4 Juta Ha Gambut Disulap Jadi Sawah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 June 2020 20:54
Suasana Persawahan (Kementan)
Foto: Suasana Persawahan (Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat pandemi covid-19. Salah satu upaya pemerintah adalah membuka lahan persawahan baru di proyek lahan gambut (PLG) di Kalimantan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana mengubah kawasan lahan gambut seluas 1,4 juta hektar (ha) untuk menjadi lahan sawah.

Target perluasan lahan persawahan sebelumnya ditargetkan tidak kurang dari 900 ribu hektare dan kini diperluas menjadi 1,4 juta hektare.

"Potensi wilayah pengembangan kawasan eks lahan gambut seluas 164.598 hektare. Sehingga tidak memerlukan cetak lahan sawah baru," kata Airlangga dalam diskusi virtual, Selasa (16/6/2020).

Airlangga merinci, dari luas potensial yang sebesar 164.598 hektare terdiri dari luas fungsional sebesar 85.456 hektare yang sudah memiliki jaringan irigasi, namun perlu direhabilitasi untuk siap dioptimalkan.

Pemerintah menargetkan 57.195 hektare dengan target pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi 2020-2022. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan rehabilitasi jaringan irigasi rusak, perbaikan teknis pengolahan tanah, tata tanam, penggunaan pupuk, dan bibit yang sesuai dengan kondisi lahan.

Selain itu, kata Airlangga juga terdapat 79.142 hektare untuk pelaksanaan ektensifikasi. Ekstensifikassi dilakukan dengan peningkatan daerah irigasi rawa di tahun 2021-2022.

"Lahan eligible adalah di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Barito Selatan, khususnya di Kawasan Budidaya dan memiliki kedalaman gambut 50-10 cm," jelas Airlangga.

Proyek PLG sejuta hektare di Kalimantan Tengah sempat dicanangkan pada masa orde baru tapi proyek ini gagal total. Hingga tahun 2018, kebakaran lahan gambut masih terus terjadi. Tragedi kebakaran hutan dan lahan gambut telah membawa keselamatan hidup rakyat, karena adanya kabut asap setiap tahunnya, dan hancurnya fungsi ekologis yang tidak bisa dipulihkan seperti sedia kala.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 September 2019, menunjukkan ada 2.862 titik api dengan total luas lahan yang terbakar 328.724 hektare. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mencatat, sebanyak 36.952 titik api berada di Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) sepanjang tahun 2019.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luas Sawah RI Tambah Tapi Produksi Padi Turun, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular