
Flu Babi Afrika Jadi Peneror Kematian Seribuan Babi di Bali?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 February 2020 20:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebab pasti ribuan babi yang mati di Bali menjadi tanda tanya. Pasalnya, hingga kini pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) belum merilis hasil penelitian terkait penyebab kematian ribuan babi di Bali.
Namun, dugaan sudah mengarah ke AFS (African Swine Fever) atau flu babi Afrika. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa.
"Ini kan pada saat diinformasikan belum ditemukan nama penyakitnya. Kita kan berpraduga ya. Karena yang di Sumatera Utara ASF," sebut Hari kepada CNBC Indonesia.
Lebih lanjut, Hari menilai bahwa kondisi yang terjadi Sumatera Utara beberapa waktu lalu bisa dihindari, yakni berdampak pada setidaknya 27 ribu ekor babi yang mati di sana.
"Kita masih berpikiran ini virus. Apa namanya belum bisa dibuktikan secara medis, karena masih menunggu Balai Veteriner yang ada di Medan. (Rencananya) akan diinformasikan pemerintah di tingkat pusat Kementerian pada pertengahan bulan ini," sebutnya.
Dugaan itu diperkuat dari pernyataan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma yang menyebut virus sebagai penyebab di balik peristiwa itu.
"Secara klinis hasil pemantauan staf kami di lapangan menunjukkan gejala klinis penyakit babi, baik hog cholera, salmonella, ASF (African Swine Fever). Jenisnya mirip-mirip (kasus di Sumatra Utara) cuman agar lebih pasti harus konfirmasi secara laboratorium," tutur Nata di Denpasar, Bali kepada CNNIndonesia.
Nantinya, Kementerian Pertanian yang akan mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal virus tersebut. Jika hasilnya bukan disebabkan oleh virus, hasil laboratorium tidak akan diumumkan.
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
Namun, dugaan sudah mengarah ke AFS (African Swine Fever) atau flu babi Afrika. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa.
"Ini kan pada saat diinformasikan belum ditemukan nama penyakitnya. Kita kan berpraduga ya. Karena yang di Sumatera Utara ASF," sebut Hari kepada CNBC Indonesia.
"Kita masih berpikiran ini virus. Apa namanya belum bisa dibuktikan secara medis, karena masih menunggu Balai Veteriner yang ada di Medan. (Rencananya) akan diinformasikan pemerintah di tingkat pusat Kementerian pada pertengahan bulan ini," sebutnya.
Dugaan itu diperkuat dari pernyataan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Ketut Gede Nata Kesuma yang menyebut virus sebagai penyebab di balik peristiwa itu.
"Secara klinis hasil pemantauan staf kami di lapangan menunjukkan gejala klinis penyakit babi, baik hog cholera, salmonella, ASF (African Swine Fever). Jenisnya mirip-mirip (kasus di Sumatra Utara) cuman agar lebih pasti harus konfirmasi secara laboratorium," tutur Nata di Denpasar, Bali kepada CNNIndonesia.
Nantinya, Kementerian Pertanian yang akan mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal virus tersebut. Jika hasilnya bukan disebabkan oleh virus, hasil laboratorium tidak akan diumumkan.
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
Most Popular