Internasional

Kedua di Luar China, Pasien Corona Meninggal di Hong Kong

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 February 2020 11:56
Setelah Filipina, satu pasien corona di luar China daratan meninggal di Hong Kong.
Foto: Warga Hong Kong mengantre membeli masker. (AP Photo/Kin Cheung)
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona kembali memakan korban jiwa di luar China daratan. Pada Selasa (4/2/2020), Hong Kong melaporkan satu kematian akibat virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Ini menjadikan Hong Kong sebagai wilayah di luar daratan China kedua yang melaporkan kasus kematian akibat coronavirus. Sebelumnya, Filipina melaporkan korban tewas akibat virus corona, pertama di luar China daratan, pada Minggu.
Korban tewas di Hong Kong merupakan seorang pria berusia 39 tahun. Pria itu telah melakukan perjalanan ke Wuhan pada 21 Januari dan kembali ke Hong Kong dua hari kemudian.

"Ia baru dirawat di rumah sakit 31 Januari," kata otoritas kesehatan, sebagaimana dilaporkan The Washington Post, Selasa. Otoritas kesehatan menambahkan bahwa korban meninggal memiliki riwayat penyakit.

Sebelumnya pada Senin malam waktu setempat, China kembali melaporkan ada 64 kematian baru akibat virus yang mirip penyebab penyakit SARS ini. Ini menjadikan angka korban tewas akibat virus corona naik menjadi 425 orang. Semua korban yang tewas berasal dari Provinsi Hubei, tempat kota Wuhan sumber pertama virus berasal, tulis AFP.

Sementara itu, jumlah kasus baru akibat wabah ini juga bertambah sebanyak 2.345 kasus, menjadi 19.000 kasus lebih di seluruh dunia.

Virus corona sendiri telah menimbulkan kekacauan di dalam Hong Kong. Warga Hong Kong dilaporkan melakukan protes dan para pekerja medis melakukan pemogokan karena Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam menolak menutup akses di perbatasan kota dengan daratan China.

Lam memutuskan untuk tetap membuka akses karena banyak warga yang tinggal di Hong Kong bekerja di daratan, dan sebaliknya.

Akibat ini, dalam sebuah pernyataan, Otoritas Rumah Sakit di sana mengumumkan bahwa layanan darurat telah terpengaruh karena sejumlah besar staf tidak bekerja.



[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Tangani Corona, Hong Kong Gelontorkan Bansos Rp 49 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular