
Banjir Jadi Biang Kerok Harga Cabai Meroket
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
03 February 2020 14:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat cabai rawit menjadi salah satu penyebab inflasi sepanjang Januari 2020. Sebab, harga cabai pada awal tahun ini melonjak cukup tinggi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, harga cabai bisa melonjak tinggi dikarenakan cuaca yang hujan dan menyebabkan banjir. Ini membuat stok cabai di berbagai daerah berkurang karena terbawa air.
"Harga cabai betul (naik) karena cuaca dan banjir yang pengaruhi produksi. Apalagi karena cabai gampang busuk," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Menurutnya, cuaca dan stok terbatas ini lah yang membuat cabai menyumbang ke inflasi mencapai 0,13%. Kenaikan bahkan terjadi di 84 kota dari 90 kota yang dipantau BPS.
"Ada 84 kota yang naik, paling tinggi di Jember capai 153% karena cuaca ini," jelasnya.
Sedangkan, inflasi di Januari sendiri tercatat sebesar 0,39%. Sedangkan inflasi tahunan nya tercatat 2,68% atau lebih rendah dari Januari 2019 yang mencapai 2,82%.
"Jadi Januari inflasi 0,39% ini penyebabnya harga cabai merah, cabai rawit, ikan segar, minyak goreng, beras. Sebaliknya ada deflasi karena penurunan harga angkutan udara, bensin dan ayam ras," jelasnya.
(dru/dru) Next Article Tak Seperti Ramadan Biasanya, Inflasi April Cuma 0,08%
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, harga cabai bisa melonjak tinggi dikarenakan cuaca yang hujan dan menyebabkan banjir. Ini membuat stok cabai di berbagai daerah berkurang karena terbawa air.
"Harga cabai betul (naik) karena cuaca dan banjir yang pengaruhi produksi. Apalagi karena cabai gampang busuk," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/2/2020).
"Ada 84 kota yang naik, paling tinggi di Jember capai 153% karena cuaca ini," jelasnya.
Sedangkan, inflasi di Januari sendiri tercatat sebesar 0,39%. Sedangkan inflasi tahunan nya tercatat 2,68% atau lebih rendah dari Januari 2019 yang mencapai 2,82%.
"Jadi Januari inflasi 0,39% ini penyebabnya harga cabai merah, cabai rawit, ikan segar, minyak goreng, beras. Sebaliknya ada deflasi karena penurunan harga angkutan udara, bensin dan ayam ras," jelasnya.
(dru/dru) Next Article Tak Seperti Ramadan Biasanya, Inflasi April Cuma 0,08%
Most Popular