
Ancaman Corona, Kebijakan Perusahaan Asuransi Tak Seragam
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
03 February 2020 12:56

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejumlah perusahaan asuransi di Indonesia menyatakan para pemegang polis Asuransi bisa mengklaim bila terkena penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona. Meski demikian, penyakit akibat virus corona belum ditemukan menyebar di Indonesia.
Salah satu asuransi tersebut adalah PT Asuransi Cigna yang membuat pengumuman kepada nasabah.
"Kami memahami kekhawatiran Anda akan penyebaran Virus Corona yang terjadi di awal tahun 2020. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa para pemegang polis Asuransi Kesehatan Cigna telah mendapatkan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona," tulis pengumuman Cigna kepada nasabah.
Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia atau dikenal sebagai Mandiri Inhealth menyatakan belum bisa menerima klaim terkait virus corona yang tengah mewabah. Pasalnya, virus baru yang telah menjangkit lebih dari 9.000 orang ini masih belum diketahui obatnya dan potensi kesembuhannya, sehingga masuk dalam kategori penyakit yang belum terukur.
"Kalau asuransi komersial kami kan mencoba mengasuransi, yang bisa kami ukur, ini virus baru yang belum bisa diukur dan belum masuk ke pertanggungan, dan sulit menghitung potensi klaimnya," kata Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/01/2020).
Menurutnya industri asuransi fokus dengan tingginya angka penyebaran virus corona, dan mengapresiasi langkah pemerintah untuk membatasi penyebarannya. Iwan mengatakan sebenarnya industri asuransi memiliki kategori penyakit kritis yang sebelumnya tidak ada. Selain itu peserta juga bisa mengajukan percepatan klaim ketika mengalami kondisi kritis, sayangnya virus corona belum bisa termasuk di dalamnya,
"Virus baru belum bisa diidentifikasi jadi belum ada produknya, yang kami lakukan adalah memantau peserta kami. Apakah ada yang terindikasi, mudah-mudahan tidak merebak. Kasus di Indonesia kan semua negatif, semoga tidak bertambah lagi," kata Iwan.
Meski demikian menurutnya jaminan pelayanan kesehatan yang dimiliki Mandiri Inhealth cukup paripurna. Seandainya ada peserta yang masuk ke rumah sakit akan tetap diberikan pelayanan, hingga terdiagnosa positif terjangkit corona. Saat itulah perusahaan akan menghentikan layanan pada pesertanya sebagai penyakit yang dikecualikan.
"Sebelum diagnosa misalnya positif, kami akan cover. Kalau pandemic ini jadi risiko nasional dan di takeover negara karena keterbatasan kemampuan dari kami," ujarnya.
Penyakit yang diklaim di Mandiri Inhealth menurut Iwan kebanyakan penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker. Untuk yang terdiagnosa kanker, perusahaan pun menyediakan fasilitas percepatan uang pertanggungan. Apalagi saat ini kebanyakan anak muda banyak yang menderita penyakit tersebut karena gaya hidup yang tidak sehat, dan baru memiliki kesadaran akan pentingnya asuransi kesehatan.
(dob/dob) Next Article Asuransi Ungkap Penyebab Inflasi Kesehatan Melonjak Tinggi
Salah satu asuransi tersebut adalah PT Asuransi Cigna yang membuat pengumuman kepada nasabah.
"Kami memahami kekhawatiran Anda akan penyebaran Virus Corona yang terjadi di awal tahun 2020. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa para pemegang polis Asuransi Kesehatan Cigna telah mendapatkan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona," tulis pengumuman Cigna kepada nasabah.
"Kalau asuransi komersial kami kan mencoba mengasuransi, yang bisa kami ukur, ini virus baru yang belum bisa diukur dan belum masuk ke pertanggungan, dan sulit menghitung potensi klaimnya," kata Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/01/2020).
Menurutnya industri asuransi fokus dengan tingginya angka penyebaran virus corona, dan mengapresiasi langkah pemerintah untuk membatasi penyebarannya. Iwan mengatakan sebenarnya industri asuransi memiliki kategori penyakit kritis yang sebelumnya tidak ada. Selain itu peserta juga bisa mengajukan percepatan klaim ketika mengalami kondisi kritis, sayangnya virus corona belum bisa termasuk di dalamnya,
"Virus baru belum bisa diidentifikasi jadi belum ada produknya, yang kami lakukan adalah memantau peserta kami. Apakah ada yang terindikasi, mudah-mudahan tidak merebak. Kasus di Indonesia kan semua negatif, semoga tidak bertambah lagi," kata Iwan.
Meski demikian menurutnya jaminan pelayanan kesehatan yang dimiliki Mandiri Inhealth cukup paripurna. Seandainya ada peserta yang masuk ke rumah sakit akan tetap diberikan pelayanan, hingga terdiagnosa positif terjangkit corona. Saat itulah perusahaan akan menghentikan layanan pada pesertanya sebagai penyakit yang dikecualikan.
"Sebelum diagnosa misalnya positif, kami akan cover. Kalau pandemic ini jadi risiko nasional dan di takeover negara karena keterbatasan kemampuan dari kami," ujarnya.
Penyakit yang diklaim di Mandiri Inhealth menurut Iwan kebanyakan penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker. Untuk yang terdiagnosa kanker, perusahaan pun menyediakan fasilitas percepatan uang pertanggungan. Apalagi saat ini kebanyakan anak muda banyak yang menderita penyakit tersebut karena gaya hidup yang tidak sehat, dan baru memiliki kesadaran akan pentingnya asuransi kesehatan.
(dob/dob) Next Article Asuransi Ungkap Penyebab Inflasi Kesehatan Melonjak Tinggi
Most Popular