
Internasional
Mematikan, Bisakah Korban Virus Corona Disembuhkan?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 January 2020 12:04

Sejauh ini ada 21 negara yang melaporkan kasus infeksi virus corona. Mereka adalah Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, Thailand, Singapura, Sri Lanka, Nepal, Uni Emirat Arab (UEA), Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Perancis, Finlandia, dan terbaru ada Filipina, India, dan Italia. Hong Kong dan Makau, yang ada di luar China daratan juga telah melaporkan kasus.
Dari semua laporan penyebaran di negara-negara ini, kasus pertama mereka rata-rata diidentifikasi pada pendatang atau warga negara yang baru datang dari Wuhan. Kemudian kasus meningkat setelah para korban menularkan virus ke orang-orang yang berinteraksi dengan mereka.
Menurut laporan BBC News, korban yang dinyatakan positif terjangkit biasanya akan dirawat di ruang khusus di rumah sakit dan diberikan pengobatan untuk membantu membuat sistem kekebalan tubuh mereka kuat melawan virus.
"Rawat inap juga berfungsi untuk mengisolasi pasien dan menghentikan penyebaran virus," kata Professor Jonathan Ball, ahli virologi di Universitas Nottingham.
Sementara itu, pada korban yang sudah terjangkit pneumonia atau peradangan paru-paru akibat coronavirus, mereka akan dipasangi alat bantu pernapasan seperti oksigen hingga ventilator, tambah Ball. Namun, perbandingannya, hanya satu dari empat pasien yang menderita penyakit pernafasan parah sejauh ini.
"Jika pasien memiliki gejala pernapasan, mereka didukung alat pernapasan. Jika menderita tekanan pada organ, mereka (para tenaga medis) akan mencoba untuk mendukung tubuh dalam meringankan tekanan itu," jelas Ball.
Untuk pasien terjangkit yang memiliki imun yang lebih kuat, umumnya mereka akan mengalami masalah tekanan darah, dan penanganannya adalah dengan diberikan infus.
Menurut kepala Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Zhang Dingyu, beberapa korban yang telah menjalani perawatan telah dinyatakan sembuh. Bahkan, mereka telah 'dalam kondisi baik', meski sebagian masih memiliki masalah terkait paru-paru, katanya kepada CCTV.
(sef/sef)
Dari semua laporan penyebaran di negara-negara ini, kasus pertama mereka rata-rata diidentifikasi pada pendatang atau warga negara yang baru datang dari Wuhan. Kemudian kasus meningkat setelah para korban menularkan virus ke orang-orang yang berinteraksi dengan mereka.
Menurut laporan BBC News, korban yang dinyatakan positif terjangkit biasanya akan dirawat di ruang khusus di rumah sakit dan diberikan pengobatan untuk membantu membuat sistem kekebalan tubuh mereka kuat melawan virus.
Sementara itu, pada korban yang sudah terjangkit pneumonia atau peradangan paru-paru akibat coronavirus, mereka akan dipasangi alat bantu pernapasan seperti oksigen hingga ventilator, tambah Ball. Namun, perbandingannya, hanya satu dari empat pasien yang menderita penyakit pernafasan parah sejauh ini.
"Jika pasien memiliki gejala pernapasan, mereka didukung alat pernapasan. Jika menderita tekanan pada organ, mereka (para tenaga medis) akan mencoba untuk mendukung tubuh dalam meringankan tekanan itu," jelas Ball.
Untuk pasien terjangkit yang memiliki imun yang lebih kuat, umumnya mereka akan mengalami masalah tekanan darah, dan penanganannya adalah dengan diberikan infus.
Menurut kepala Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Zhang Dingyu, beberapa korban yang telah menjalani perawatan telah dinyatakan sembuh. Bahkan, mereka telah 'dalam kondisi baik', meski sebagian masih memiliki masalah terkait paru-paru, katanya kepada CCTV.
(sef/sef)
Next Page
Vaksin Virus Corona
Pages
Most Popular