Jokowi Mimpi RI Mampu Produksi Drone yang Mematikan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 January 2020 14:59
Drone ingin Indonesia mampu menguasai teknologi drone canggih termasuk yang bisa dipersenjatai.
Foto: Jokowi. (Facebook Joko Widodo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat koordinasi nasional Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Tahun 2020 di Pusat Penelitian Pengetahuan dan Teknologi, Tangerang, Banten.

Di depan puluhan pegawai negeri sipil (PNS) Kemenristek/BRIN, Jokowi meminta agar bisa turun tangan untuk mengidentifikasi sebuah riset strategis yang bisa berguna untuk kepentingan bangsa. Jokowi mencontohkan soal teknologi drone canggih yang harus dikuasai, termasuk drone untuk kepentingan kombatan atau yang bisa dipersenjatai.

"Birokrat BRIN jangan duduk di belakang meja, tapi turun dan keliling identifikasi riset strategis dan identifikasi masalah dari hulu ke hilir dan selesaikan lewat riset dan inovasi," kata Jokowi, Kamis (30/1/2020).



Jokowi mencontohkan, misalnya seperti di sektor energi, pangan, farmasi, atau pertahanan yang sampai saat ini masih membutuhkan riset untuk lebih maju ke depannya.

"Drone ini hati-hati. Kita sudah bisa kembangkan drone. Coba kita lihat kemarin peristiwa (Iran) penggunaan drone yang dipersenjatai. Setelah menembaki kendaraan militer masih ada yang lari, masih dicari," kata Jokowi.

"Tank menjadi tidak berdaya. Inilah riset ke depan yang harus kita loncatkan, sehingga negara kita tidak tertinggal. Sehingga kita harapkan itu jadi nilai tambah bagi negara dan perekonomian," jelasnya.

Jokowi pun meminta BRIN bisa mengajak kerja sama semua elemen. Tidak hanya bekerja sama dengan kementerian dan lembaga pemerintahan, melainkan juga kepada sektor swasta.

"Bisa lewat super deduction tax. Apalagi saya lihat di Korea Selatan, periset itu bekerja di perusahaan swasta," tegas Jokowi.

Saat ini, Indonesia sedang mengembangkan drone canggih yang bisa jadi alat pengintaian untuk kepentingan pertahanan. Konsorsium yang terdiri dari BPPT, Kemenhan, TNI AU, PT DI, PT Len, dan ITB sudah mampu membuat prototipe pesawat drone bertipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) bernama 'Black Eangle' atau Elang Hitam.

Jokowi Ingin RI Mampu Produksi Drone yang MematikanFoto: Drone Made RI yang Bisa Bawa Bom. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe kepada CNBC Indonesia, mengatakan unit drone MALE yang hari ini (30/12) mulai roll out atau keluar hanggar PT DI di Bandung adalah prototipe pertama dari rencana empat prototipe hingga 2022.

"Sekarang prototipe pertama untuk development, lalu kedua pada 2020 untuk kepentingan sertifikasi, prototipe ketiga uji struktur pada 2021, dan prototipe keempat pada 2022 untuk kombatan," kata Wahyu, Senin (30/12).

Wahyu mengatakan pada prototipe kombatan, maka drone Male bisa membawa senjata antara lain rudal, bom dan lainnya yang dirancang maksimal berbobot 300 kg.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Penampakan Sangar Drone Pembawa Bom Buatan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular