Terungkap Objek Asing Mirip Drone di Laut RI, Ternyata Ini!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 January 2021 12:32
Sebuah benda asing mirip rudal dan terpasang kamera ditemukan oleh seorang nelayan di laut Kepulauan Selayar, Sulsel. Benda itu kini sudah diamankan pihak TNI. (Dok: Istimewa )
Foto: Sebuah benda asing mirip rudal dan terpasang kamera ditemukan oleh seorang nelayan di laut Kepulauan Selayar, Sulsel. Benda itu kini sudah diamankan pihak TNI. (Dok: Istimewa )

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak TNI Angkatan Laut (TNI AL) buka suara benda diduga drone laut yang ditermukan di perairan Selayar oleh nelayan Indonesia. KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menyebut benda itu merupakan seaglider atau autonomous underwater vehicle (AUV).

"Pada pagi hari ini saya akan menyampaikan tentang alat atauseaglideryang kemarin ditemukan nelayan dari Desa Majapahit, Selayar, yang mana dari temuan tersebut saya bawa ke Hidrosal karena ini lembaga yang kompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut jadi supaya lebih real adanya sehingga alat tersebut kita bawa ke sini," kata Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers 'Penemuan Sea Glider' di Pushidrosal Ancol, Jakarta, Senin (4/1/2021) dikutip dari detikcom.

KSAL menegaskan sejak awal tidak mau berandai-andai soal penemuan benda diduga drone laut itu. Mereka melakukan penelitian terlebih dahulu agar informasi yang disampaikan tidak simpang siur.

"Jadi saya nggak mau berandai-andai supaya rekan-rekan semuanya jelas tentang penggunaan maupun fungsi dari alat yang ditemukan di Kabupaten Selayar. Sehingga kemarin pagi alat tersebut kita bawa dari Surabaya ke Jakarta supaya jelas apa fungsi maupun kegunaan dari alat tersebut," katanya.

Ia kemudian memerinci karakteristik seaglider itu. KSAL menegaskan alat tersebut masih persis seperti saat pertama kali ditemukan nelayan di Selayar.

"Ini bentuknya masih persis seperti yang ditemukan. Jadi ini asli yang ditemukan nelayan tersebut pada tanggal 26 Desember pukul 07.00, di mana saat itu nelayan memancing alat tersebut muncul kemudian ditemukan, dilaporkan pada Babinsa dan dibawa ke Koramil. Kemudian atas persetujuan ataupun kerja sama dengan Dandim Selayar, alat tersebut karena ada hubungannya dengan Angkatan Laut dan penelitian, yang akan diteliti tentang fungsi alat tersebut yang berada di laut, sehingga kita bawa ke sini," katanya.

Ia menyebut benda itu terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang. Terdapat instrumen mirip kamera di badan seaglider itu.

"Data-datanya, badan terbuat dari aluminium dengan dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, kemudianpropeller18 cm di bawah, panjang antena yang belakang 93 cm. Kemudian terdapat instrumen mirip kamera terletak di bodi, ini yang di atas sini. Kemudian tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuat. Ini dia, tidak ada tulisan apa pun di sini, dari awalnya demikian. Kita tidak merekayasa, masih persis seperti yang ditemukan nelayan," jelasnya.

Ia memberi gambaran soal seaglider biasa digunakan untuk keperluan survei dan data oseanografi.

"Sekilas tentang seaglider.Bahwa sanya alat ini banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di awah lautan. Ini bisa diakses melalui website oleh semua yang bisa mengakses data. Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai," katanya.

Soal temuan ini, sempat menuai spekulasi, salah satu yang ditunjuk hidungnya adalah China. Media asing Australia menganggap bahwa benda itu adalah drone mata-mata China tertangkap di perairan Indonesia saat Natal, 25 Desember lalu. Tak hanya satu ada tiga drone yang ditemukan saat itu.

Temuan itu dilaporkan oleh media Australia, News.com, yang juga mengatakan jika bentuk drone seperti tabung namun memiliki sayap. Namun perangkat tersebut dipenuhi dengan banyak sensor serta transmitter jarak jauh yang bertugas untuk mengirimkan hasil temuan ke markas, dikutip Jumat (1/1/2021).

Dilaporkan media itu, jika salah satu drone ditemukan di Selat Malaka. Ini adalah jalur perairan antara Indonesia dan Singapura juga merupakan jalur tersibuk pengiriman.

Sementara itu dua lainnya ditemukan di dekat Selat Sunda dan wilayah Lombok. Salah satu drone memiliki panjang 225 cm ditemukan oleh seorang nelayan lalu dilaporkan ke polisi setempat dan menghubungi pihak TNI AL.

News.com menyatakan jika ketiganya merupakan jalur penting yang menghubungkan Laut China Selatan (LCS) ke Samudera Hindia, jika ada yang bisa mengontrol 'jalan' itu maka akan membuat ekonomi di seluruh negara bisa bertekuk lutut. Jalur tersebut juga merupakan wilayah pengiriman penting bahan bakar olahan Singapura menuju Australia.

Analis perang kapal selam, H.I Sutton juga menyebutkan kehadiran drone tersebut bisa jadi kecurigaan China untuk melakukan pengintaian. Ataupun melakukan rencana untuk angkatan laut lainnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drone Bakal Berseliweran di Lumbung Pangan RI, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular