Internasional

Jegal Proposal Trump-Israel, Ini Strategi Palestina

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
30 January 2020 14:26
Palestina akan meminta Dewan Keamanan PBB menolak proposal AS.
Foto: Presiden Palestina Mahmoud Abbas (AP Photo/Majdi Mohammed)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Palestina Mahmud Abbas akan berbicara di Dewan Keamanan PBB dua pekan mendatang, terkait proposal perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Menurutnya, Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour, Abbas akan datang ke New York untuk menolak draf yang diajukan AS. Meski belum mengatakan tanggal pasti, ia menuturkan Abbas ingin meyakinkan Dewan Keamanan untuk menolak resolusi damai AS.

"Kami bakal mencoba yang terbaik dengan teman-teman kami (negara pendukung) untuk memiliki proposal damai (sesuai dengan inisiatif Palestina) sekuat mungkin," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (30/1/2020).


Lebih lanjut dia mengatakan, Abbas akan menggunakan kunjungannya ke PBB di New York untuk meminta komunitas internasional memerhatikan hak-hak Palestina. Termasuk menolak usulan menjadikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel.

Dewan keamanan PBB terdiri dari lima negara. Yakni China, Prancis, Rusia, Inggris dan AS. Namun AS memiliki hak veto pada putusan yang diambil.

Sebelumnya Trump membuat pernyataan tengah membuat proposal perdamaian dengan Israel soal masalah di Palestina, dalam pertemuan kenegaraan dengan Netanyahu, Selasa (28/1/2020).

Proposal tersebut ia katakan sebagai solusi untuk kedua pihak yang berkonflik. Namun, meski pertemuan didatangi banyak wakil Yahudi AS di dalamnya, tidak ada perwakilan Palestina sama sekali.

Walau begitu, Trump mengatakan sudah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mempelajari proposal. Di mana salah satu isinya adalah, memberikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan kawasan Yerussalem Timur pada Palestina.



[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular